Senin, 07 Mei 2012

PROFIL UMUM JAMIYYAH THARIQAT ALQADIRIYYAH WANNAQSYABANDIYYAH AN-NAHDLIYAH

         PROFIL UMUM Lembaga otonom ini berdiri sekitar tahun 80-an yang di pelopori oleh KH. Zamrodji yang semasa hidupnya selalu dan selalu bersemangat untuk menyebarkan ajaran agama islam yang murni dan utuh, beliau mengambil ilmu thoriqoh dari dua guru atau silsilah yang muttasil/bertemu yaitu dari Syeh KH. Romli Tamim dari Peterongan Jombang dan Syeh KH. Muslih Bin Abdul Rahman Meranggen Jawa Tengah. Kata Thariqah memiliki beberapa pengertian yang seringkali menjadikan pemahaman masyarakat luas mengalami bisa atau ketidak jelasan pemahaman. Dan lebih parah lagi, bahwa pemahaman orang-orang di luar pengikut thariqah banyak yang cenderung negatif, seperti anggapan bahwa thariqat sebagai penyebab kemunduran Islam, sebagai sarang penyebaran bid’ah, tahayyul dan khurofat, dan lain-lain yang dianggap tidak sesuai, atau jauh dari nilai-nilai ajaran syari’at Islam.

Jam’iyyah Ahlith Thariqah adalah salah satu jam’iyyah yang didirikan oleh para Ulama’ pengamal aliran thariqat yang diwariskan dari tokoh sufi masa lalu, yaitu Syaikh Abdul Qadir Aljailany dan Syaikh Baha’uddin Annaqsyabandiy. Dan para Ulama’ tersebut bergabung pula dalam Jam’iyah Nahdlatul Ulama’   ( NU ), Aliran thariqat ini banyak diikuti oleh masyarakat Indonesia pada umumnya, dan warga Nahdliyin pada khususnya.

Thariqat Alqadiriyyah Wannaqsyabandiyyah adalah sebuah aliran thariqat yang keberadaannya hasil dari penggabungan 2 ( dua ) aliran thariqat besar, yaiti thariqat Alqadiriyyah dan thariqat Annaqsyabandiyyah. Sehingga methode dan materi amalannya juga dimodifikasi dari amalan 2 ( dua ) thariqat tersebut.
           Kata Thariqah setidaknya dapat difahami dari tiga sudut pandang, yaitu ; thariqah sebagai madzhab dalam ilmu-ilmu keislaman, thariqah sebagai gerakan kesufian massal, dan thariqah sebagai methode pendekatan diri kepada Alloh Ta’ala.
Sebagai madzhab dalam ilmu-ilmu keislaman, thariqah muncul sebagai konsekwensi logis dari perkembangan keilmuan Islam sebagai bagian dari peradaban yang bersifat pereneal ( terus menerus dalam fluktuasi dan dinamikanya ). Thariqah sebagai madzhab keilmuan dalam Islam berasal dari dimensi ihsan dalam agama Islam. Dari dimensi ihsan memunculkan ilmu tasawuf, dan dari ilmu tasawuf  memunculkan ilmu thariqah. Sebagai bagian dari madzhab dari kajian dan ilmu tasawuf, thariqah bersifat terbuka dan bersifat nisbi ( kebenaran relatif ).
Sebagai gerakan kesufian massal, maka thariqah merupakan sebuah organisasi yang memiliki anggota para pengamal sebuah madzhab dalam ilmu tasawuf. Organisasi thariqah adalah organisasi pengamal ilmu thariqah tertentu di bawah pembinaan seorang mursyid dengan aturan dan etika  standart ilmu tasawuf. Sebagai organisasi kesufian massal, maka anggota atau pengikut thariqat adalah masyarakat umum yang kebanyakan adalah masyarakat awam ( tingkat pendidikan dan intelektualnya menengah ke bawah ). Fungsi organisasi inilah yang seringkali memunculkan fenomena thariqah bernuansa politik. Karena thariqah dalam pengertian ini adalah representasi dari praktek imamah dalam Islam sebagaimana diprakteknya oleh Nabi dan para khalifah al-Rasyidun.
Sedangkan thariqah dalam pengertian sebagai sebuah methode pendekatan diri kepada Alloh Ta’ala, thariqah kebanyakan adalah thariqah dzikir. Walaupun thariqah ( al-Thuruq ila Alloh ), adalah banyak macam dan ragamnya, tetapi thariqah dzikir adalah thariqah yang paling afektif dan effisien ( dalam arti cepat dan tepat ) untuk pendekatan diri kepada Alloh Ta’ala, termasuk paling bersifat umum ( dalam arti dapat dipergunakan dengan mudah oleh semua kalangan ) Sehingga menjadi populer, bahwa setiap yang dikatakan sebagai thariqah adalah thoriqatudz dzikri ( thariqah dzikir ). Oleh karena itu, maka yang disebut thariqah Qadiriyah adalah thariqahnya Syekh Abdul Qadir, thariqah Naqsyabandiyah adalah thariqahnya Syekh an-Naqsyabandi, dan seterusnya.
Sebagai jam’iyyah para pengamal tasawuf dari kalangan masyarakat awwam, jam’iyyah dan seluruh anggota membutuhkan keseragaman dalam pengamalan ajaran-ajarannya. Sehingga kedisiplinan dan ciri khas sebagai pengamal ajaran seorang syekh akan tampak dan akan terasa mudah bagi pengamal di kalangan awam.
Thariqah Alqadiriyyah wannaqsyabandiyyah di bawah kemursyidan KH. Zamrodji Almursyid  yang diteruskan oleh putranya yang nomr 3 yaitu K. Muhammad Nuril Anwar Almursyid Kencong Kepung Kediri Jawa Timur sampai sekarang.


Visi
Mengembangkan dan mewujudkan kehidupan yang seimbang antara urusan duniawiyah dan ukhrowiyyah


Misi

  1. anggota jam’iyyah diniyyah islamiyyah / organisasi keagamaan yang dalam perjalanan perjuangannya mampu berkembang dan makin maju, dan mampu menjadi sebuah jam’iyyah yang mengantarkan kepada segenap anggota menjadi sebagian anak bangsa yang tangguh dalam menghadapi kenyataan hidup dalam dunia era persaingan.
  2. Mengembangkan kembali keberadaan jam’iyyah diniyyah islamiyyah , sehingga benar-benar bisa menumbuhkan kemanfaatan dan kemaslahatannya kepada umat Islam dan segenap Bangsa Indonesia.
  3. mewujudkan gagasan para perintis, pendiri dan para sesepuh jam’iyyah diniyyah islamiyyah dengan  kebijakan langkah-langkah kinerja pengurus pusat.
  4. menjadikan para anggotanya hidup rukun dalam naungan ajaran agama islam


TUJUAN

  1. meningkatkan ketaqwaan kepada allah SWT
  2. Menyadarkan kepada umat agar memelihara keseimbangan perhatiannya terhadap kebutuhan hidup untuk kehidupan di dunia yang sangat terbatas ini dan kehidupan di akhirat yang tanpa batas dan selama-lamanya.
  3. Terciptanya komunikasi yang baik antara para Ulama, Umaro’ dan segenap komponen bangsa yang lain, khususnya antar para pengikut aliran thariqat.
  4. Menumbuh kembangkan sifat kepedulian sosial, solidaritas rasa saling memaafkan umat.
  5. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran umat terhadap kewajiban sebagai seorang hamba terhadap Tuhannya maupun terhadap lingkungan kehidupannya.
Program

  1. membuka cabang-cabang baru di seluruh indonesia
  2. mendirikan usaha-usaha untuk menumbuhkan perekonomian anngotanya
  3. Terciptanya komunikasi yang mesra antar umat muslim khususnya, dan antara para Ulama’ Umaro’ serta segenap komponen bangsa yang lain.
  4. Mewujudkan kondisi kehidupan masyarakat yang aman, damai, tentram dan menjadi sebuah negara yang baldatun thoyyibatun wa Rabbun ghofur.

PENGURUS KOORDINATOR PUSAT
JAM’IYYAH AHLITH THARIQAH ALQADIRIYYAH WANNAQSYABANDIYYAH
PONDOK PESANTREN RAUDLATUL ULUM
KENCONG KEPUNG KEDIRI


I. DEWAN PENASEHAT :             1. Ibu Ny. Hj. Zamrodji                                  : Kediri
                                                2. Bp. K. Muhammad Nuril Anwar                : Kediri
                                                3. Bp. KH. Rofi’i Hasan (alm)                        : Kediri
4. Bp. K. Mahalli (alm)                                   : Kediri
5. Bp. KH. Muhyiddin Suwondo                   : Surabaya
6. Bp. KH. Wildan Mukholladun                   : Kediri
7. Bp. K. Abdul Kholiq Munir                       : Bojonegoro
8. Bp. KH. Awfa Munawir                             : Banyuwangi
9. Bp. K. Imam Hambali Humaidi                  : Kediri


II. DEWAN HARIAN :
           
            Ketua Umum              : Bp. KH. Jauhar Nehru                      : Kediri

            Ketua I                       : Bp. K. Abdul Muin Said                  : Kediri     
            Ketua II                      : Bp. KH. Syamsuddin                       : Bojonegoro
            Ketua III                     : Bp. KH. Mahfudh Rosyid                : Banyuwangi
            Ketua IV                     : Bp. KH. Masrihan Asy’ari                : Mojokerto
            Ketua V                      : Bp. K. Nur Qomari Asmail               : Madiun

            Sekretaris umum         : Bp. Ahmad Syaikhul Hadi               : Kediri

            Sekretaris I                  : Bp. K. Nuri Arif Muhiddin              : Kediri
            Sekretaris II                : Bp. KH. Shobirin Syakkur                : Nganjuk
Sekretarsi  III              : Bp. K. Ahmad Hafidh                      : Kediri

            Bendahara Umum       : Bp. KH. Darodji Sholih                    : Kediri
Bendahara I                : Bp. K. Ahmad Djamzuri                   : Kediri

III. DEWAN PLENO :

1. BIDANG HUMAS DAN SOSIAL :

1. Bp. K. Mahfudh Shodiq                                         : Kediri
2. Bp. K. Djayadi                                                        : Kediri
3. Bp. KH. Habib                                                        : Kediri
4. Bp. KH. Afandi ( Tertek )                                      : Kediri
5. Bp. KH. Asy’ari                                                      : Malang
6. Bp. Drs. KH. Masykur Luqman, SH, M.Si,           : Kediri
7. Bp. K. Luthfi Shoim                                               : Magetan
8. Bp. K. Agus Nadhori, S.IP                                     : Jombang
9. Bp. K. Nurul Huda                                                 : Nganjuk
          10. Bp. K. Najib                                                            : Surabaya


2. BIDANG PERSONALIA DAN KEANGGOTAAN :
           
1. Bp. Ustadz Nur Afif                                               : PPPaRU Kencong
            2. Bp. K. Nurhamid Masyhudi                                   : Kediri
            3. Bp. K. Muhammad Rohmat AQ                            : Bojonegoro
            4. Bp. K. Abdul Hamid Manshur                               : Kediri
            5. Bp. K. Miftahurrohman Yusuf                               : Jember
            6. Bp. K. Mas’ud                                                        : Jombang
            7. Bp. KH. Shodiqin                                                   : Mojokerto

3. BIDANG DA’WAH, PERIBADATAN DAN PENGAJIAN :
           
1. Bp. K. Ahmad Zubaidi                                           : Kediri
            2. Bp. KH. Sholih Ghozali                                          : Kediri
3. Bp. KH. Abdul Hadi                                              : Banyuwangi
            4. Bp. KH. Abdurrohim Halim                                   : Jember
5. Bp. KH. Afandi ( Plongko )                                   : Kediri           
            6. Bp. KHM. Ma’mun Adnan                                    : Bojonegoro
            7. Bp. KH. Hasan Bisri                                               : Mojokerto
            8. Bp. K. Mahmud Djawadi                                       : Kediri
            9. Bp. KH. Suryadi ( Kandangan )                             : Kediri
          10. Bp. K. Asyik Kholidi Masykur                               : Lumajang

4. BIDAN KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN :
           
1. Bp. K. Suhari                                                          : Jombang
            2. Bp. H. Ahmad Syamsuddin                                   : Kediri
            3. Bp. Drs. H. Saiful Huda                                         : Kediri
            4. Bp. K. Fathurrohman ( Singosari )                          : Malang
5. Bp. K. Muhammad Awfa Zamrodji                       : Kediri
6. Bp. KH. Subhan                                                     : Madiun
7. Bp. Haji Gandul                                                      : Jember
8. Bp. KH. Suyanto                                                    : Lumajang

5. BIDAN PENGKADERAN DAN PENINGKATAN SUMBER DAYA MENUSIA
    ( SDM ) :
           

1. Bp. Drs. KH. Muhadjir Ambar                               : Kediri


2. Bp. KH. Masykur Ghoffar                                     : Nganjuk


            3. Bp. KH. Mahfudh ( Gedangsewu )                         : Kediri


            4. Bp. Drs. KH. Salmanuddin Yazid                          : Jombang


            5. Bp. K. Bik Mukhtaruddin Zamrodji                       : Kediri


            6. Bp. KH. Maslihan Sholih                                        : Bojonegoro


            7. Bp. .................................                                        : Mojokerto


6. BIDAN PERLENGKAPAN :
           

1. Bp. K. Muhammad Amir                                        : Kediri


            2. Bp. K. Nasruddin                                                   : Kediri


            3. Kepala Pondok Pesantren Putra Raudlatul Ulum   : Kediri


            4. Kepala Pondok Pesantren Putri Raudlatul Ulum   : Kediri          




7. BIDANG MUSLIMAT THARIQIYYAH :


            1. Ibu Dra. Ny. Hj. Nazilah Muhyiddin                                 : Surabaya


            2. Ibu Ny. Hj. Tatik Wildan                                                    : Kediri


            3. Ibu Ny. Hj. Maslihah Sa’durrohim                                     : Jombang


            4. Ibu Ny. Lina Abdul Muin                                                   : Kediri


            5. Ibu Ny. Mudjiyati Djamali                                                 : Kediri


            6. Ibu Ny. Djamsiyah Djamzuri                                              : Kediri           



8. Ketua Pengurus Koordinator Daerah :


Kediri                          : Bp. Drs. KH. Abdul Halim Mukhtar


Banyuwangi                : Bp. KH. Mahfudh Rosyid


Jember                         : Bp. KH. Imam Ajma’in


Lumajang                    : Bp. KH. Syukrillah


Malang                        : Bp. Drs. KH. Mabrur Ambar 


Surabaya                     : Bp. Drs. KH. Muhyiddin Suwondo. M.Ag.


Mojokerto                   : Bp. KH. Sami’an Muhsin


Jombang                      : Bp. KH. Sa’durrohim Yazid


Nganjuk                      : Bp. DR. KH. Kharisuddin Aqib, M.Ag.


Madiun                        : Bp. KH. Nur Hamid


Magetan                      : Bp. K. Muhammad Najaruddin


Bojonegoro                 : Bp. KH. Ahmad Darodji






Share this article

0 Tinggalkan jejak:

Posting Komentar

 
Copyright © 2017 RAUDLATUL ULUM KENCONG • All Rights Reserved.
back to top