Setiap orang tua menginginkan
anaknya menjadi soleh dan solehah yang mampu bertakwa kepada Allah, meneladani
kehidupan Rasulullah dan mengikuti jejak para salafussoleh yang telah sukses
menjalani kehidupan di dunia yang fana ini. Anak yang berbakti kepada orang tua
adalah harapan bagi semua orang yang akan atau telah memiliki buah hati. Sebuah
kebanggaan yang tiada tara apabila Allah
memberikan hadiah berupa seorang anak yang sholeh dan sholehah. Dan merupakan
sebuah ujian besar apabila Sang Pencipta memberikan seorang anak yang durhaka
dan ahli maksiat.
Anak yang sholeh dan sholehah
bukanlah kado cuma-cuma yang diberikan oleh Allah. Perlu adanya upaya dan usaha
yang keras untuk mendapatkannya. Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam
mengkader seorang anak agar bisa menjadi generasi emas.
Lantas Bagaimanakah cara mendidik
anak sesuai al-Quran dan hadist? Apa saja usaha yang harus dilakukan oleh orang
tua agar anaknya bisa sholeh dan sholehah?
Dalam al-Quran terekam sebuah
kisah tentang Luqman al-Hakim yang memberikan nasehat kepada anaknya. Tepatnya
pada surat
Luqman ayat 13 yang berbunyi:
وَإِذْ
قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ
إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (13
Artinya: Ingatlah ketika Luqman
berkata kepada anaknya sewaktu memberi pelajaran: “Wahai anakku, janganlah
engkau menyekutukan Allah sebab tindakan itu adalah kezaliman yang besar (QS. Luqman:13).
Kemudian pada ayat ke 17 Luqman
al-Hakim memerintah anaknya agar beribadah, amar makruf nahi munkar dan
bersabar. Teks lengkap ayatnya adalah sebagai berikut:
يَا
بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ (17
Artinya: Wahai anakku dirikanlah
sholat dan suruhlah (umat manusia) mengerjakan yang baik dan mencegah yang
munkar dan bersabarlah terhadap segala yang menimpa atas dirimu. Sesungguhnya
yang demikian itu adalah salah satu yang diwajibkan oleh Allah (QS, Luqman:17).
Dua ayat di atas memberikan
informasi tentang pentingnya memberikan pendidikan terhadap seorang anak baik
pendidikan akidah, syariat dan akhlak. Orang tua memiliki peranan yang sangat
vital terhadap masa depan anaknya. Salah satu kunci sukses masa depan anak
adalah pendidikan dari orang tua. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi:
كَانَ
أَبُو هُرَيْرَةَ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ :« مَا
مِنْ مَوْلُودٍ فِى بَنِى آدَمَ إِلاَّ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ حَتَّى يَكُونَ
أَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَا تُنْتَجُ
الْبَهِيمَةُ بَهِيمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّونَ فِيهَا مِنْ جَدْعَاءَ ». ثُمَّ
يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ (فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِى
فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لاَ تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ
الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ فِى
الصَّحِيحِ عَنْ حَاجِبِ بْنِ الْوَلِيدِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ حَرْبٍ
Artinya: Abu Hurairah
menceritakan bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Setiap bayi tidaklah
dilahirkan melainkan dalam kesucian (fitrah). Kedua orang tuanyalah yang
membuatnya kelak jadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi, seperti hewan yang
diturutsertakan ke dalam hewan-hewan lain yang bergerombol: apakah di situ ada
hewan yang tidak mau ikut?” Abu Hurairah lalu berkata: Jika kalian mau, bacalah
surat ar-Rum : 30
: Tetaplah di atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah
itu. Sungguh tidak ada perubahan pada fitrah Allah itu. Itulah agama yang lurus,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. (HR. Muslim).
Hadist di atas memberikan pesan
bahwa orang tua mempunyai peran besar dalam mewarnai kehidupan anaknya, terutama
dalam soal keagamaan. Penanaman nilai-nilai akidah, akhlak dan ibadah, jelas
mengharuskan campur tangan orang tua. Rasulullah menegaskan bahwa kefitrahan
anak akan terkontaminasi kalau orang tuanya tidak mau menjaganya dengan
mengajarkan agama. Oleh karena itu, untuk mempertahankan kefitrahan anak, orang
tua perlu memberikan pendidikan dalam masalah agama.
Akidah, akhlak dan ibadah harus
diajarkan oleh orang tua kepada anaknya sejak dini. Dalam mengajar anak, orang
tua Perlu strategi dan metode yang baik. Buatlah anak senang mendengarkan ilmu
yang disampaikan. Jadikanlah suasana belajar dalam kondisi rileks. Orang tua
harus mendidiknya dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.
Dalam bidang akidah, orang tua
wajib hukumnya mengajarkan bahwa dzat yang harus disembah hanyalah satu yaitu
Allah yang menjadi pencipta alam semesta. Harus juga diajarkan tentang malaikat
dan tugas-tugasnya, nabi dan rasul yang wajib diketahui, adanya hari akhir dan ketentuan qodlo` dan
qodar. Tujuannya adalah agar keyakinan dan keimanan mereka tertanam sejak dini.
Orang tua bisa membuatkan syair-syair yang berhubungan dengan akidah dan
kemudian dihafalkan oleh anak-anaknya. Hal ini lebih memudahkan anak untuk
mengingat hal-hal yang harus diketahui dalam masalah akidah.
Ibadah juga merupakan hal penting
yang harus diajarkan sejak dini. Anak yang masih kecil harus dilatih untuk
beribadah. Dalam ibadah sholat misalnya, maka sejak umur 7 tahun sudah harus
diperintah dan jika sudah berumur 10 tahun dan enggan untuk melakukan sholat, maka
orang tua boleh memukulnya sebagai pendidikan baginya. Begitu pula dalam ibadah-ibadah
yang lain, perlu adanya bimbingan dari orang tua agar anak mau melakukan ibadah
sekalipun dengan cara bertahap. Perlu adanya keistiqomahan dan kesabaran dari
seorang bapak dan ibu dalam mengajarkan ibadah kepada buah hatinya.
Begitu juga dalam mengajarkan
etika, orang tua harus lebih banyak memberikan contoh praktis. Sebelum makan
diajari membaca basmalah, makan menggunakan tangan kanan dan selesai makan
diajari membaca hamdalah. Doa ketika akan tidur dan bangun tidur juga penting untuk
diajarkan. Orang tua perlu memberikan hafalan-hafalan doa khusus berkenaan
dengan aktivitas-aktivitas sehari-hari. Ketika ada orang yang sedang kesulitan,
maka sangat baik jika anak diajari untuk bersedekah dan memberikannya langsung
kepada yang membutuhkan.
Pendidikan akidah, akhlak dan
ibadah merupakan sesuatu yang sangat penting bagi seorang anak. Pendidikan
tersebut akan berpengaruh terhadap masa depan anak. Kesalehan akan diperoleh
apabila seorang anak sudah mempunyai keyakinan agama yang kuat, rajin beribadah
dan berakhlakul karimah.
Selain itu, anak perlu diajari
keterampilan agar kelak menjadi insan yang mandiri. Hal ini sebagaimana yang
disabdakan oleh Nabi:
حق
الولد على الوالد أن يعلمه الكتابة والسباحة والرماية وأن لا يرزقه إلا طيبًا
ِArtinya:
Hak anak yang harus ditunaikan orang tuanya adalah mengajari anaknya menulis, berenang,
melempar busur panah, dan memberi rezeki dari harta yang baik.
Orang tua harus mempunyai jiwa
pantang menyerah dalam mendidik anak, mulai hal-hal kecil hingga yang besar. Belajar
menulis, berenang, dan melempar busur panah ternyata harus selalu dibimbing
orang tua. Hal tersebut sangat berguna terhadap masa depan anak, agar bisa
hidup dalam kemandirian.
Alhasil, peran orang tua sangat
besar di dalam menuntun anaknya agar memiliki masa depan yang cerah. Pendidikan
agama dan keterampilan adalah dua macam pendidikan yang harus diajarkan. Pendidikan
agama berguna untuk keselamatannya di akhirat dan pendidikan keterampilan
bermanfaat untuk kehidupan dunianya.
By : Zaky Ahmad
alquran memang pedoman hidup bagi kita
BalasHapusKaos Muslim Dhikr Anak dan Keluarga