Sabtu, 06 Februari 2016

Pondok Pesantren sebagai Pusat Penyebaran Agama Islam



Pondok Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang hasil pendidikannya dengan sendirinya akan terjun dalam masyarakat untuk mengamalkannya. Tentunya masyarakat mengharapkan pada Pondok Pesantren agar tamatan santri dari pendidikannya juga mampu menjawab tantangan dewasa ini. Apabila kalau dilihat secara kwalitatif, Pondok Pesantren mempunyai arti terhadap perkembangan pembangunan dewasa ini.
Asimilasi antar penduduk sangat beperan sekali dalam penyebaran Islam itu sendiri, karena perintah Allah dalam surat At-Taubaat ayat 122 menyatakan:
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ.
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Al-Huda, 2005:207)
Selain itu Pondok Pesantren sebagai lembaga da’wah dan sebagai kelompok elit desa sangat membutuhkan dukungan masyarakat disekitarnya, selama ini hubungan antara pesantren dan masyarakat di bangun berdasarkan motivasi keagamaan, sehingga masyarakat menjadi dukungan utama pesantren baik secara sosial keagamaan maupun politik. Sehingga pesantren mempunyai pengaruh yang kuat terhadap masyarakat sekitarnya sebagai pemberi bimbingan pada masyarakat.
Kyai merupakan guru masyarakat yang karena ilmu dan kebijaksanaan, perkataan, petunjuk dan fatwa-fatwanya yyang dimiliki menjadi panutan seluruh lapisan masyarakat. Dan pada umumnya mempunyai tempat tersendiri di hati masyarakat bahkan kehadirannya mempunyai pengaruh tersendiri di masyarakat yang besar terhadap dinamika kehidupan masyarakat dan ia pandang sebagai orang yang banyak mengetahui masalah keagamaan.
Kyai yang karena ilmu, akhlaq amaliyah sehari-hari menjadi ia sebagai pusat mengadu dan bertanya, serta sebagai konsultan bagi anggota masyarakatnya yang terutama sebagai pembimbing dan penuntun umat menuju kehidupan yang diridhoi Allah Kyai mereka diangkat menjadi pimpinan tidak resmi, hanya karena terpanggil untuk memperbaiki keadaan masyarakat.
Karena mengingat besarnya tugas yang harus dipikulnya, maka sangat diperlukan kehadiran seorang pemimpin atau kyai yang berkemampuan memadai, berpandangan luas jauh kedepan beserta dekat dengan warga masyarakat yang ada di sekitarnya, sehingga mampu membawa mereka ke arah perubahan yang semakin maju sifatnya, dan mengantarkan untuk mencapai masyarakat sejahtera lahir dan batin, menterjemahkan ide-ide pembangunan ke dalam bahasa yang dapat dipahami oleh masyarakat.

Share this article

0 Tinggalkan jejak:

Posting Komentar

 
Copyright © 2017 RAUDLATUL ULUM KENCONG • All Rights Reserved.
back to top