1. Pengertian Tajwid
Tajwid menurut lughot adalah:
mendatangkan atau membaca dengan baik, sedangkan menurut istilah adalah
ilmu yang dengannya kita dapat mengetahui bagai mana cara mengucapkan huruf-huruf
Al-Quran, baik tebal tipis panjang pendeknya (mad-qoshornya)
sifat-sifatnya, serta membaca dengan baik.
2. Faidah (kegunaan) Ilmu
Tajwid
Faidah mempelajari ilmu
tajwid adalah supaya lidah kita terjaga dari kesalahan didalam bembaca kitab
allah (Al-Quran)
3. Hukum Mempelajari Ilmu
Tajwid
Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
adalah fardhu kifayah, sedangkan mengamalkanya Fardhu ’ain, tiap-tiap orang
muslimin dan muslimat yang sudah mukalaf, didalam kitab Jazariyyah ta’lif Abi
Alkhoir Syamsu addin Muhammad Ibnu Muhammad Al-Jazariy sebagai berikut:
والأخذ بالتجويد حتم لازم # من
لم يجود القرآن اثم
Artinya: menggunakan atau
mengamalkan ilmu tajwid adalah merupakan kewajiban yang pasti (fardhu ’ain) barang
siapa yang tidak memperbaiki bacaan Al-Quran, maka ia berdosa.
4. Qiroah (bacaan)
Bacaan al-quran yang kita
ikuti dan berlaku di negara kita (Indonesia) adalah: bacaan dengan mengikuti
Qiroah riwayat Hafs bin sulaiman bin mughiroh al-bazzary al-kufi (w.180 H) dari
imam ’Ashim bin abi an-najwad (w.128) yang bacaannya disebut Qiroah masyhuroh.
Adapun nama-nama imam dalam
Qiroah mutawatiroh (سبعة)
adalah sebagai berikut :
- عبد الله بن عامر Meninggal di Syam pada tahun 118 H perowi-perowinya yang termasyhur ialah : البزى عبد الحسن حميد بن محمد dan قنبل ابو عمر محمد .
- ابو معبد عبد الله بن كثير, meninggal di Makah pada tahun 120 H dan perawi-perawinya yang termashur ialah, ابو بكرشعبة بن الياس dan ابو عمر و حفص بن سليمان.
- ابو بكر عاصم بن ابى النجود . meninggal di kufah pada tahun 128 H perawi-perawinya yang termashur ialah, ابو شعبة بن الياس dan ابو عمر و حفص بن سليمان.
- ابو عمرو بن العلاء meninggal di Basrah pada tahun 154 H dan perawi-perawinya yang termashur ialah, الدورى, ابو عمر و حفص dan السوسى ابو شعيب صالح بن يزيد.
- نافع بن نعيم meninggal di Madinah pada tahun 109 H perawi-perawinya yang termashur ialah, قالون ابو موسى عيسى بن منى dan ورش ابو سعيد عثمان بن سعيد.
6.
ابو الحسن على بن حمزة
الكساء meninggal di Basrah
pada tahun 189 H perawi-perawinya yang termashur ialah, عبد الحارث اليثى بن خالد dan الدروى tersebut di atas.
7. ابو عمارة
حمزة بن حبيب. meninggal pada tahun 216 H, perawi-perawinya yang
termashur ialah,
ابو محمد خلف بن هشام dan ابو عيسى خالد بن خالد.
5. Metode Membaca
Tata cara membaca Alquran di sahkan oleh
Nabi Muhammad SAW dan berlaku dikalangan ulama’ Qiro’ dan Ahlul ’Ada’. Ada
empat (4) cara yang berlaku yaitu:
1. Tahqiq yaitu; membaca
Alquran dengan menempatkan hak-hak huruf yang semestinya (مخرج
الحروف، صفة- صفة حروف، مد – قصر dan lain-lain), metode ini baik sekali untuk
kalangan Mubtadiin (bagi yang baru belajar membaca Alquran).
2. Tartil yaitu; membaca
Alquran dengan pela-pelan (tidak terges-gesa) sebagaimana bacaan محمد القصيرى . bacaan Tartil
ini belum tentu Tahqiq tetapi Tahqiq sudah pasti Tartil.
3. Tadwir yaitu; membaca
Alquran dengan sedang (antara cepat dan pelan).
4. Khadri yaitu membaca Alquran
dengan cepat (ngebut).
Semua metode bacaan tersebut
di atas wajib menggunakan Tajwid dengan menyesuaikan bacaan (tahqiq, tartil,
tadwirnya atau khadarnya) bagi kita yang paling baik adalah tahqiq.
0 Tinggalkan jejak:
Posting Komentar