Rabu, 13 November 2013

KUNCI MERAIH KEBAHAGIAAN DUNIA dan AKHIRAT


MASJID SIROJUDDIN KENCONG
KUNCI MERAIH KEBAHAGIAAN
DUNIA dan AKHIRAT


الحَمْدُ للهِ الَّذِى خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً . أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ إِلـهًا يَجْزِِي كُلَّ عَامِلٍ عَمَلاً صَالِحًا . وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِى بَعَثَهُ اللهُ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا . أللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَأَصْحَابِهِ كَالنُّجُوْمِ مُنِيْرًا .

          أَمَّا بَعْدُ . فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ .
Saudaraku Kaum Muslimin, Rohimakumullah…
            Marilah kita senantiasa berusaha meningkatkan rasa Taqwa kepada Allah, yaitu dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Untuk itu marilah kita selalu membersihkan jiwa dari segala hal yang mengotori dan mengisi dengan Akhlaqul Karimah serta amalan sholihah agar hidup kita dapat memperoleh kebahagiaan hakiki di Dunia dan Akhirat .
            Marilah kita bersyukur kepada Allah atas segala Ni`mat, Rahmat, dan hidayah-Nya yang telah diberikan pada kita, terutama Ni`mat Iman dan Islam yang dapat membimbing kita dari segala kegelapan menuju cahaya terang ya`ni nilai-nilai keislaman.
Saudaraku, Kaum Muslimin Yang Berbahagia...
            Dalam hidup ini, tiada sesuatu yang paling didambakan setiap Insan kecuali mendapatkan kebahagiaan. Segala kegiatan dan Amal usaha yang dilakukan, tiada lain untuk mengejar cita-cita luhur dan Kebahagiaan abadi, baik melalui jalur `Ubudiyah maupaun Mu`amalah.
            Untuk meraih tujuan itu, dalam pandangan Agama dapat ditempuh melalui jalan yang sudah ditetapkan dalam Syariat yang termaktub dalam Kitabullah dan Sunnah Rasul, yaitu Al-Qur’an dan Hadits Nabi. Di dalamnya sudah tergambar jelas jalan memperoleh kebahagiaan hidup Abadi dan Hakiki.
            Dari sekian banyak sistem dan landasan memperoleh kebahagiaan hidup, seseorang dapat dikemukakan dua perkara untuk mendapatkannya yaitu dengan menyempurnakan keimanan dan membersihkan jiwa dari segala macam yang mengotorinya.
            Kedua sistem ini dalam Agama dinamakan Iman dan Amal sholeh, keduanya selalu saling terkait dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Bila lepas salah satunya maka hilanglah kesempurnaannya. Karna orang yang beriman pasti dapat menumbuhkan Amal sholeh atau dapat dikatakan Amal sholeh adalah buah dari keimanan.
            Oleh karena itu seseorang yang ingin mendapatkan kebahagiaan abadi haruslah memiliki bekal yaitu :

  1. KEIMANAN YANG SEMPURNA.
Keimanan yang sempurna ditandai dengan Amal sholeh seperti memiliki Akhlakul karimah, Berjiwa kasih sayang, menjauhi perkataan kotor, Jujur dalam perkataan dan perbuatan, sebagaimana disabdakan oleh Rosulullah S.A.W:
عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ لاَيَسْتَقِيْمُ إِيْمَانُ الْعَبْدِ حَتَّى يَسْتَقِيْمَ قَلْبُهُ وَلاَيَسْتَقِيْمُُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيْمَ لِسَانُهُ .
Artinya : Tidaklah kuat iman seorang hamba, sehingga kuat hatinya dan tidak akan kuat hatinya sebelum kuat lisannya ( jujur ucapannya ).

  1. MEMBERSIHKAN HATINYA.
Tehnik membersihkan hati dalam pandangan `Ulama mutashowwifin ada tiga langkah, Yaitu :
a)      TAKHALLI {تَخَلِّى} yakni membersihkan diri dari sifat-sifat tercela, kotoran hati dari ma`siyat lahir dan ma`siyat bathin.
Sifat-sifat tercela yang harus dibersihkan diantaranya Hasud, Buruk sangka, Takabur, Ujub, Riya’, Kikir, Hubbu dunia {حُبُّ الدُّ نْيَا}, Ghodob {غَضَبْ}, Menggunjing, Dusta, khianat dan sebagainya.
Semua sifat-sifat tercela ini sudah termasuk ma`siyat lahir, karena dikerjakan oleh anggota badan manusia, yang akibatnya merusak dirinya sendiri atau orang lain, sehingga membawa korban harta benda, pikiran dan perasaan. Sedangkan ma`siyat bathin atau penyakit hati malah lebih berbahaya lagi karena tidak kelihatan dan kurang disadari dan sukar menghilangkannya.
Kedua macam ma`siyat inilah yang dapat mengotori jiwa manusia, karenanya harus dibersihkan supaya dapat diisi dengan sifat-sifat terpuji untuk memperoleh kebahagiaan sejati.
b)      TAHALLI {تَحَلِّى} yakni mengisi diri dengan sifat-sifat terpuji, menyinari hati dengan taat lahir dan taat bathin.
Diantara sifat-sifat terpuji yang harus mengisi jiwa dan menyinari hati manusia adalah taubat, menyesali diri dari perbuatan tercela, perasaan khauf (takut pada Allah), ikhlas, syukur, zuhud, sabar, ridha, tawakkal, mahabbah kepada Allah dan sebagainya.
Manusia yang sudah mengosongkan dirinya dari sifat-sifat tercela dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji maka hatinya menjadi terang, sehingga semua perbuatannya selalu berdasarkan keikhlasan semata-mata mencari keridloan Allah. Karena itulah ia mendapatkan Rahmat dari Allah dan dapat senantiasa mendekatkan diri kepada Allah serta mendapatkan rahmat dan kebahagiaan hidup di Dunia dan Akhirat. Dan akhirnya dapat mencapai kenyataan Tuhan (maqom tajalli).
c)      TAJALLI {تَجَلِّى} yakni merasakan rasa ketuhanan yang sampai mencapai kenyataan Tuhan. Dibukakan hijab yang menghalangi antara Khaliq dan Makhluq.

Dari tiga langkah proses penyucian jiwa ini akhirnya dapat dicapai kebahagiaan Hakiki dan Abadi. Disamping itu juga memiliki keimanan yang sempurna yang dapat menumbuhkan Amal-amal sholeh dari dirinya. Senantiasa merasa senang melakukan kebajikan dan enggan atau menyesal bila melakukan kejahatan. Inilah ciri khas seorang mu’min yang salih sebagaimana sabda Rasulullah S.A.W:
مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَتُهُ وَسَأَتْهُ سَيِّئَتُهُ فَهُوَ مُؤْمِنٌ
            Artinya : barang siapa merasa bahagia atas kebaikannya dan merasa jelek atas kejelekannya maka dialah orang yang beriaman.

Demikian ciri orang yang beriman yang sholeh secara kaffah dan sanggup melahirkan amalan sholeh sebagai buah dari kesempurnaan imannya.
Semoga kita mendapatkan Rahmat dan kebahagiaan hakiki dan Abadi dari Allah yang maha pengasih dan penyayang , Amin…..

جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ الْكَامِلِيْنَ وَأَدْخَلَنَا وَإِيَّاكُمْ فِي عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ . وَاسْتَغْفِرُوْااللهَ الْعَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُالرَّحِيْمُ .
)الخُطْبَةُ الثَّانِيَةُ(
الحَمْدُ للهِ الْمَنْعُوْتِ بِصِفَاتِ التَّنْزِيْهِ وَالْكَمَالِ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهْ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَنِيُّ الْخِصَالِ . أَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ اْلأَ نْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنْ .
أَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَاالنَّاسُ إِتَّقُوْا اللهَ وَأَطِيْعُوْهُ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ تَعَالَى أَمَرَكُمْ بِصَلاَةِ الْجُمْعَةِ بِنَصِّ كِتَابِهِ الْمَكْنُوْنِ . أَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْ مِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَارْفَعْ لَهُمُ الدَّرَجَاتِ . وَضَعِّفْ لَهُمُ الْحَسَنَاتِ وَكَفِّرْ عَنْهُمُ السَّـيِّأَ تِ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ .
عِبَادَاللهِ إِنَّ اللهَ يَأْ مُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلأِحْسَانِ وَإِيْتَا إِذِالْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونْ . فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ .
Share this article

1 Tinggalkan jejak:

 
Copyright © 2017 RAUDLATUL ULUM KENCONG • All Rights Reserved.
back to top