KUNCI MERAIH KEBAHAGIAAN
DUNIA dan AKHIRAT
الحَمْدُ للهِ الَّذِى خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً . أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ إِلـهًا يَجْزِِي كُلَّ عَامِلٍ عَمَلاً صَالِحًا . وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِى بَعَثَهُ اللهُ بَشِيْرًا
وَنَذِيْرًا . أللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
ألِهِ وَأَصْحَابِهِ كَالنُّجُوْمِ مُنِيْرًا .
أَمَّا
بَعْدُ . فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ .
Saudaraku
Kaum Muslimin, Rohimakumullah…
Marilah kita senantiasa berusaha
meningkatkan rasa Taqwa kepada Allah, yaitu dengan melaksanakan segala perintah-Nya
dan menjauhi segala larangan-Nya. Untuk itu marilah kita selalu membersihkan
jiwa dari segala hal yang mengotori dan mengisi dengan
Akhlaqul Karimah serta amalan sholihah agar hidup kita dapat memperoleh
kebahagiaan hakiki di Dunia dan Akhirat .
Marilah
kita bersyukur kepada Allah atas segala Ni`mat, Rahmat, dan hidayah-Nya yang
telah diberikan pada kita, terutama Ni`mat Iman dan Islam yang dapat membimbing
kita dari segala kegelapan menuju cahaya terang ya`ni nilai-nilai keislaman.
Saudaraku,
Kaum Muslimin Yang Berbahagia...
Dalam
hidup ini, tiada sesuatu yang paling didambakan setiap Insan kecuali
mendapatkan kebahagiaan. Segala kegiatan dan Amal usaha yang dilakukan, tiada
lain untuk mengejar cita-cita luhur dan Kebahagiaan abadi, baik melalui jalur
`Ubudiyah maupaun Mu`amalah.
Untuk
meraih tujuan itu, dalam pandangan Agama dapat ditempuh melalui jalan yang
sudah ditetapkan dalam Syariat yang termaktub dalam Kitabullah dan Sunnah
Rasul, yaitu Al-Qur’an dan Hadits Nabi. Di dalamnya sudah tergambar jelas jalan
memperoleh kebahagiaan hidup Abadi dan Hakiki.
Dari
sekian banyak sistem dan landasan memperoleh kebahagiaan hidup, seseorang dapat
dikemukakan dua perkara untuk mendapatkannya yaitu dengan menyempurnakan
keimanan dan membersihkan jiwa dari segala macam yang mengotorinya.
Kedua
sistem ini dalam Agama dinamakan Iman dan Amal sholeh, keduanya selalu saling
terkait dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Bila lepas salah satunya maka
hilanglah kesempurnaannya. Karna orang yang beriman pasti dapat menumbuhkan
Amal sholeh atau dapat dikatakan Amal sholeh adalah buah dari keimanan.
Oleh
karena itu seseorang yang ingin mendapatkan kebahagiaan abadi haruslah memiliki
bekal yaitu :
- KEIMANAN YANG SEMPURNA.
Keimanan
yang sempurna ditandai dengan Amal sholeh seperti memiliki Akhlakul karimah,
Berjiwa kasih sayang, menjauhi perkataan kotor, Jujur dalam perkataan dan
perbuatan, sebagaimana disabdakan oleh Rosulullah S.A.W:
عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه
أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ لاَيَسْتَقِيْمُ إِيْمَانُ الْعَبْدِ حَتَّى
يَسْتَقِيْمَ قَلْبُهُ وَلاَيَسْتَقِيْمُُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيْمَ لِسَانُهُ .
Artinya
: Tidaklah kuat iman seorang hamba, sehingga kuat hatinya dan tidak akan kuat
hatinya sebelum kuat lisannya ( jujur ucapannya ).
- MEMBERSIHKAN HATINYA.
Tehnik
membersihkan hati dalam pandangan `Ulama mutashowwifin ada tiga langkah, Yaitu
:
a)
TAKHALLI {تَخَلِّى} yakni
membersihkan diri dari sifat-sifat tercela, kotoran hati dari ma`siyat lahir
dan ma`siyat bathin.
Sifat-sifat tercela yang harus
dibersihkan diantaranya Hasud, Buruk sangka, Takabur, Ujub, Riya’, Kikir, Hubbu
dunia {حُبُّ الدُّ نْيَا}, Ghodob {غَضَبْ}, Menggunjing, Dusta, khianat dan
sebagainya.
Semua sifat-sifat tercela ini sudah
termasuk ma`siyat lahir, karena dikerjakan oleh anggota badan manusia, yang
akibatnya merusak dirinya sendiri atau orang lain, sehingga membawa korban
harta benda, pikiran dan perasaan. Sedangkan ma`siyat bathin atau penyakit hati
malah lebih berbahaya lagi karena tidak kelihatan dan kurang disadari dan sukar
menghilangkannya.
Kedua macam ma`siyat inilah yang
dapat mengotori jiwa manusia, karenanya harus dibersihkan supaya dapat diisi
dengan sifat-sifat terpuji untuk memperoleh kebahagiaan sejati.
b)
TAHALLI {تَحَلِّى} yakni mengisi
diri dengan sifat-sifat terpuji, menyinari hati dengan taat lahir dan taat
bathin.
Diantara sifat-sifat terpuji yang
harus mengisi jiwa dan menyinari hati manusia adalah taubat, menyesali diri
dari perbuatan tercela, perasaan khauf (takut pada Allah), ikhlas, syukur,
zuhud, sabar, ridha, tawakkal, mahabbah kepada Allah dan sebagainya.
Manusia yang sudah mengosongkan
dirinya dari sifat-sifat tercela dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji maka
hatinya menjadi terang, sehingga semua perbuatannya selalu berdasarkan keikhlasan
semata-mata mencari keridloan Allah. Karena itulah ia mendapatkan Rahmat dari
Allah dan dapat senantiasa mendekatkan diri kepada Allah serta mendapatkan
rahmat dan kebahagiaan hidup di Dunia dan Akhirat. Dan akhirnya dapat mencapai
kenyataan Tuhan (maqom tajalli).
c)
TAJALLI {تَجَلِّى} yakni
merasakan rasa ketuhanan yang sampai mencapai kenyataan Tuhan. Dibukakan hijab
yang menghalangi antara Khaliq dan Makhluq.
Dari tiga langkah proses penyucian jiwa ini akhirnya dapat
dicapai kebahagiaan Hakiki dan Abadi. Disamping itu juga memiliki keimanan yang
sempurna yang dapat menumbuhkan Amal-amal sholeh dari dirinya. Senantiasa merasa
senang melakukan kebajikan dan enggan atau menyesal bila melakukan kejahatan.
Inilah ciri khas seorang mu’min yang salih sebagaimana sabda Rasulullah S.A.W:
مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَتُهُ وَسَأَتْهُ
سَيِّئَتُهُ فَهُوَ مُؤْمِنٌ
Artinya
: barang siapa merasa bahagia atas kebaikannya dan merasa jelek atas
kejelekannya maka dialah orang yang beriaman.
Demikian ciri orang yang beriman yang sholeh secara
kaffah dan sanggup melahirkan amalan sholeh sebagai buah dari kesempurnaan
imannya.
Semoga kita mendapatkan Rahmat dan kebahagiaan hakiki
dan Abadi dari Allah yang maha pengasih dan penyayang , Amin…..
جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
الْكَامِلِيْنَ وَأَدْخَلَنَا وَإِيَّاكُمْ فِي عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ . وَاسْتَغْفِرُوْااللهَ
الْعَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُالرَّحِيْمُ .
)الخُطْبَةُ الثَّانِيَةُ(
الحَمْدُ للهِ الْمَنْعُوْتِ بِصِفَاتِ التَّنْزِيْهِ وَالْكَمَالِ
. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهْ ، وَأَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَنِيُّ الْخِصَالِ . أَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ اْلأَ نْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى
أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنْ .
أَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَاالنَّاسُ إِتَّقُوْا اللهَ
وَأَطِيْعُوْهُ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ تَعَالَى أَمَرَكُمْ بِصَلاَةِ
الْجُمْعَةِ بِنَصِّ كِتَابِهِ الْمَكْنُوْنِ . أَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْ مِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَارْفَعْ لَهُمُ
الدَّرَجَاتِ . وَضَعِّفْ لَهُمُ الْحَسَنَاتِ وَكَفِّرْ عَنْهُمُ السَّـيِّأَ تِ
يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ .
عِبَادَاللهِ إِنَّ اللهَ يَأْ مُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلأِحْسَانِ
وَإِيْتَا إِذِالْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونْ . فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ .
masya Allah boleh nih jadiin referensi.....
BalasHapus