Kajian tentang agama Islam, agar bisa membedakan mana di antara agama-agama yang lain.
Disini akan di kaji tentang agama Islam dan peranan pondok pesantren di
Silahkan anda mengikuti:
Pengertian Agama
Pemahaman tentang agama ini sangat penting, agar dapat dibedakan dan
dipahami apa yang disebut “agama”, apa yang disebut “nama sebuah agama”, dan
apa yang disebut “ajaran agama”. Agama adalah institusi religius sebagai wadah
bagi seseorang atau sekelompok orang untuk menyembah Tuhannya. Nama agama
adalah nama dari institusi religius seperti islam, Kristen, budha, hindu dan
lain-lain. Sedangkan ajaran agama adalah
pesan-pesan yang harus dilakukan dan ditinggalkan oleh semua penganut
agama.[1]
Agama secara bahasa “Religion” (Inggris), “Religie”
(Belanda), “Religio (Latin) berasal dari kata re + Leg + io, yang
artinya:
Leg = to observe - mengamati
= to gather - berkumpul / bersama
= to take up - mengambil (njumput,(jawa)
Berdasarkan arti pertama, maka religi berarti terus menerus tanda-tanda
daripada hubungan kedewaan. Demikian pebdapat Cicero sarjana Romawi abad ke-5. tapi menurut
Servis berasal dari kata re lig io, lig yang berarti “to bind” mengikat. Jadi
arti religi yaitu suatu hubungan yang erat manusia dengan maha manusia (Religion
is the relationship between human and superhuman).[2]
“Agama” (Sansekerta) a = tidak + gama = kacau, jadi “tidak
kacau”. Agama adalah suatu peraturan yang mengatur kehidupan manusia agar tidak
kacau. Adapula yang mengartikan gama adalah tradisi.[3]
Agama dalam bahasa Al-Qur’an adalah Ad-dien yang berarti: hukum,
kerajaan, kekuasaan, tuntunan, pembalasan, kemenangan dan masih banyak lagi.
Dari arti tadi bias disimpulkan, bahwa agama adalah penyerahan mutlak dari
hamba kepada Tuhan.[4]
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem / prinsip
kepercayaan kepada Tuhan, atau disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya
dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan tersebut.[5]
Menurut Prof. Dr. Bouquet, agama adalah hubungan yang tetap antara diri
manusia dengan yang bukan manusia yang bersifat suci dan bersifat supernatuur,
dan yang bersifat berada dengan sendirinya dan yang mempunyai kekuasaan
absolute yang disebut Tuhan.[6]
Drs. Sidi Gazalba mendefinisikan bahwa agama adalah hubungan manusia
dengan Yang Maha Kudus, hubungan mana menyatakan diri dalam bentuk kultus dan
sikap hidup berdasarkan doktrin-doktrin tertentu.[7]
Menurut Durkheim agama adalah suatu sistem kepercayaan dan praktek yang
telah dipersatukan yang berkaitan dengan hal-hal yang kudus
kepercayaan-kepercayaan dan praktek-praktek yang bersatu menjadi komunitas
moral yang tunggal.[8]
Jadi agama menurut arti luas adalah suatu peraturan Tuhan untuk
mengatur hidup manusia, atau Peraturan Tuhan untuk mengatur hidup dan kehidupan
manusia guna mencapai kesempurnaan hidupnya menuju kebahagiaan dunia dan
akhirat.[9]
- Macam-macam Agama
Agama dilihat dari sunbernya dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu;
a)
Agama Wahyu (revealed religion) atau
agama samawi. Agama Wahyu adalah agama yang ajarannya diwahyukan oleh Allah
(Tuhan) kepada umat manusia melalui Rasul-Nya.
b)
Agama Ra’yu (cultural religion/natural
religion), agama ardhi, agama bumi, agama budaya dan agama alam. Agama Ra’yu
adalah agama yang ajaran-ajarannya diciptkan oleh manusia sendiri, tidak
diwahyukan oleh Allah melalui Rasul-Nya.[10]
Selain pembagian di atas, bila ditinjau dari segi penganutnya maka
agama-agama itu dapat dibagi menjadi tiga macam:
a)
Agama lokal, yang dianut oleh suatu
masyarakat tertentu, seperti agama-agama suku-suku bangsa yang masih primitive
di Afrika, Amerika , Australia , dan Irian Barat.
b)
Agama Nasional, yang dianut oleh satu
bangsa yang tertentu misalnya, agama Zoroaster, Yahudi, Shinto, Mesir Kuno dan
sebagainya.
c)
Agama Dunia, (Universal) yang dianut oleh
berbagai bangsa di dunia, seperti agama Budha, Kristen dan Islam.[11]
- Ciri-ciri Agama
Untuk mengetahui ciri-ciri agama itu sendiri bisa dibedakan
masing-masing, yaitu:
A. Agama Wahyu
a)
Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya
b)
Disampaikan melalui utusan atau Rasul
Allah
c)
Memiliki kitab suci yang keontetikannya
bertahan tetap
d)
System berfikirnya tidak inhern dengan
berfikir tiap segi kehidupan masyarakat, malahan menuntut supaya system merasa
dan berfikir mengabdikan diri kepada agama
e)
Ajarannya serba tetap, tetapi tafsiran
dan pandangannya dapat berubah dengan perubahan akal
f)
Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak
g)
Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya tahan
terhadap kritik akal
h)
System nilai ditentukan oleh Allah
sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan hakikat kemanusiaan
i)
Melalui agama wahyu Allah memberi
petunjuk, pedoman, tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan
insane kamil (sempurna) yang bersih dari dosa.
B. Agama Ra’yu
a)
Agama ra’yu tidak dapat dipastikan
kelahirannya
b)
Tidak mengenal utusan atau Rasul Allah
c)
Tidak memiliki kitab suci
d)
Sistem berfikirnya inhern dengan berfikir
tiap segi kehidupan
e)
Ajarannya berubah seiring perubahan
masyarakat yang menganut, atau oleh filosofnya
f)
Konsep ketuhanannya dinamisme, animisme,
politeisme paling tinggi monoteisme nisbi
g)
Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya tak
tahan terhadap kritik akal
h)
Nilai agam ditentukan oleh manusia sesuai
dengan cita-cita, pengalaman, penghayatan masyarakat penganutnya
i)
Pembentukan manusia disandarkan pada
pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya yang belum tentu diakui oleh
masyarakat lain.[12]
Menurut Profesor Charles Adams, seorang ilmuwan, pendeta agama Kristen
Protestan (1971) mengatakan bahwa, kitab suci yang masih asli memuat wahyu
Tuhan hanyalah Al-Qur’an.[13]
- Pengertian Agama Islam
Agama islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan agama
inilah Allah menutup agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini
bagi hamba-hambaNya. Dengan agama islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat
atas mereka.[14]
Agama islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. dari
Allah SWT. dan dipelihara serta difahamkan dengan rapid an teliti oleh para
sahabatnya dan orang-orang pada jaman sahabat itu.[15]
Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad . Dengan Islam,
Allah mengakhiri serta menyempurnakan agama-agama lain untuk para hambanya.
Dengan Islam pula, Allah menyempurnakan kenikmatanNya, dan meridlai Islam
sebagai dinnya. Oleh karena itu tidak ada lain yang patut diterima selain
Islam.[16]
Islam (Arab: al-islām, الإسلام
"berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu
Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di
seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah
agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri
sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh). Pengikut ajaran Islam dikenal
dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan",
atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi
perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia
melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh
bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.[17]
Islam berasal dari kata Arab “Aslama-Yuslimu-Islaman” artinya,
tunduk, patuh, menyerahkan diri. Kata Islam juga diambil dari kata dasar salama
atau salima yang artinya selamat, sejahtera, tidak cacat, tidak tercela.
Dari akar kata salama itu juga terbentuk kata salamun, silmun
artinya damai patuh dan menyerahkan diri.[18]
Kata triliteral semitik 'S-L-M' menurunkan beberapa istilah terpenting
dalam pemahaman mengenai keislaman, yaitu Islam dan Muslim. Kesemuanya berakar
dari kata Salam yang berarti kedamaian. Kata Islam lebih spesifik lagi didapat
dari bahasa Arab Aslama, yang bermakna "untuk menerima, menyerah
atau tunduk" dan dalam pengertian yang lebih jauh kepada Tuhan.[19]
Untuk mempermudah pembahasan, maka arti dari kata Islam yaitu kata aslama, silmun, sulamun, salam
sebagai berikut;
a.
Aslama yang artinya menyerah,
berserah diri, tunduk, patuh, dan masuk Islam. dengan demikian Islam dengan
makna tersebut berarti agama yang mengajarkan penyerahan diri kepada Allah,
tunduk dan taat kepada hukum Allah tanpa tawar menawar. Kata aslama terdapat
dalam al-Quran surat al-Baqarah: 112, surat Ali Imron: 20 dan 83, surat
an-Nisa: 125 dan surat
al-Anam: 14.
b.
Silmun yang artinya keselamatan
dan perdamaian. Dengan makna tersebut berarti Islam adalah agama yang
mengajarkan hidup damai, tentram, dan selamat. Kata silmun terdapat dalam
al-quran surat al-Baqarah; 208 dan surat Muhammad: 35.
c.
Sulamun yang artinya tangga, sendi
dan kendaraan. Dengan arti tersebut, islam berarti agama yang memuat peraturan
yang dapat mengangkat derajat kemanusiaan manusia dan mengantarkannya kepada
kehidupan yang bahagia dan sejahtera di dunia dan akhirat.
d.
Salam yang artinya selamat, aman
sentosa, dan sejahtera. Dengan demikian Islam dengan makna tersebut berarti
aturan hidup yang dapat menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat. Kata salam
terdapat dalam al-Quran Surat al-Anam :45, Surat al-Araf: 46 dan Surat an-Naml: 32.[20]
Dengan demikian secara bahasa, makna Islam dapat dirangkum sebagai
berserah diri kepada Allah SWT untuk tunduk dan taat kepada hukum-Nya (aslama)
sehingga dirinya siap untuk hidup damai dan menebar perdamaian dalam masyarakat
(silmun) dalam rangka untuk menaiki tangga atau kendaraan kemuliaan (sulamun)
yang akan membawanya kepada kehidupan sejahtera dunia dan akhirat (salamun).
Dari uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata Islam dari
segi kebahasaan mengandung arti patuh, tunduk, taat, dan berserah diri kepada
Allah swt. dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat. Hal itu dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan
paksaan atau berpura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya
sebagai makhluk yang sejak dalam kandungan telah menyatakan patuh dan tunduk
kepada Allah.
Islam menurut Prof. Dr. Harun Nasution:
“Islam adalah
agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui
Nabi Muhammad saw. sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran
yang bukan hanya mengenal satu segi, tetapi menganal berbagai segi dari
kehidupan manusia.[21]
Sementara itu Maulana Muhammad Ali mengatakan:
“Bahwa Islam
adalah agama perdamaian; dan dua ajaran pokoknya, yaitu keesaan Allah dan
kesatuan atau persaudaraan umat manusia menjadi bukti nyata bahwa agama Islam
selaras benar dengan namanya. Islam bukan saja dikatakan sebagai agama seluruh
Nabi Allah, sebagaimana tersebut dalam Al Qur’an, melainkan pula pada segala
sesuatu yang secara tak sadar tunduk sepenuhnya pada undang-undang Allah.[22]
Di kalangan masyarakat Barat, Islam sering diidentikkan dengan istilah
Muhammadanism dan Muhammedan.[23]
Peristilahan ini timbul karena pada umumnya agama di luar Islam namanya
disandarkan pada nama pendirinya. Di bangsa Media dan Persia misalnya
ada agama Zoroaster. Agama ini disandarkan pada nama pendirinya, Zarathustra seorang
dari suku Spitama (660-583 SM).[24]
Agama lainnya, misalnya agama Budha, agama ini dinisbahkan kepada tokoh
pendirinya, Sidharta Gautama Budha (560-480 SM).[25]
Demikian pula nama agama Yahudi yang disandarkan pada orang-orang Yahudi (Jews)
yang berasal dari negara Juda (Judea ) atau
Yahuda.[26] Dengan
demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penyerahan diri kepada Tuhan, dan
penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya,
dan menghindari politheisme.
Sedangkan kata agama, menurut bahasa Al-Qur’an banyak digunakan kata din,
istilah lainya juga digunkan adalah millah, shalat. Din dalam bahasa
Smit berarti Undang-undang atau hukum. Dalam Al-Qur’an kata din mempunyai
arti berbeda-beda:
a) Din berarti “agama” dalam surat
Al-fath: 28 disebutkan:
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ
الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا.
“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa
petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. dan
cukuplah Allah sebagai saksi”.[27]
b)
Din berarti “kekuatan” dalam surat Luqman: 32
disebutkan:
وَإِذَا غَشِيَهُمْ مَوْجٌ كَالظُّلَلِ دَعَوُا اللَّهَ
مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ فَمِنْهُمْ
مُقْتَصِدٌ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلا كُلُّ خَتَّارٍ كَفُورٍ.
“Dan
apabila mereka digulung ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah
dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka
sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. dan
tidak ada yang mengingkari ayat- ayat Kami hanyalah penghianat yang tidak
berterima kasih.[28]
c)
Din berarti “pembalasan hari Qiyamat”
dalam surat
Asy-Syu’araa: 82 disebutkan:
وَالَّذِي أَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لِي
خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ .
“Dan Yang sangat
kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat".[29]
Islam adalah nama yang diberikan oleh Allah sendiri, dibeberapa ayat
Al-Qur’an menyebutkannya sebagai berikut:
1.
Dalam Surat Ali Imran : 19:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ.
“Sesungguhnya agama disisi Allah ialah Islam.[30]
2.
Dalam Surat Ali Imran : 85
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ
مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ.
“Barangsiapa mencari agama selain Islam,
dia tidak akan diterima dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi”.[31]
3.
Dalam Surat Al-Ma’idah : 3
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ
عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا.
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
Islam itu Jadi agama bagimu”.[32]
Jika kedua kata tersebut din dan islam bila digabungkan
menjadi Dinul Islam yang biasa juga dipakai istilah agama islam. Menurut
Abdullah Al-Masdoosi (cendekiawan muslim asal Pakistan) mengatakan: menurut
pandangan islam, agama adalah kaidah hidup yang diturunkan kepada ummat
manusia, sejak manusia digelar diatas buana ini, dan terbina dalam bentuknya
yang terakhir dan sempurna dalam Al-Qur’an yang suci yang diwahyukan Allah
kepada Nabi-Nya yang terakhir yakni Muhammad bin Abdillah sebagai Rasulullah
SAW., satu kaidah hidup yang memuat tuntunan yang jelas dan lengkap mengenai
aspek hidup manusia baik spiritual maupun material.[33]
Jadi Agama Islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad Saw untuk disampaikan dan diteruskan kepada seluruh umat manusia yang
mengandung ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan-ketentuan ibadah dan
mu’amalah (syariah) yang memnentukan proses berfikir, merasa dan berbuatdan
proses terbentuknya kata hati.
- Sejarah Agama Islam
Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada
rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira', Arab Saudi.
Nabi Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabi’ul Awal Tahun
Gajah bertepatan dengan tanggal 20 April 571 M.[34]
Ia dilahirkan di tengah-tengah suku Quraish pada zaman jahiliyah, dalam
kehidupan suku-suku padang pasir yang suka berperang dan menyembah berhala.
Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat ketika ia
masih berada di dalam kandungan. Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah
meninggal dunia. Sepeninggalan ibunya, Muhammad dibesarkan oleh kakeknya Abdul
Muthalib dan dilanjutkan oleh pamannya yaitu Abu Thalib. Muhammad kemudian
menikah dengan seorang janda bernama Siti Khadijah dan menjalani kehidupan
secara sederhana.
Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang
disampaikan Malaikat Jibril, dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai
mengajarkan ajaran Islam secara tertutup kepada para sahabatnya. Setelah tiga
tahun menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi, ia akhirnya menyampaikan
ajaran Islam secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekkah, yang mana sebagian
menerima dan sebagian lainnya menentangnya.
Pada tahun 622 Masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke Madinah.
Peristiwa ini disebut Hijrah, peristiwa itu menjadi dasar acuan permulaan
perhitungan kalender Islam. Di Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang
anshar (kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah),
sehingga umat Islam semakin menguat. Dalam setiap peperangan yang dilakukan
melawan orang-orang kafir, umat Islam selalu mendapatkan kemenangan. Dalam fase
awal ini, tak terhindarkan terjadinya perang antara Mekkah dan Madinah.
Keunggulan diplomasi nabi Muhammad pada saat perjanjian Hudaibiyah,
menyebabkan umat Islam memasuki fase yang sangat menentukan. Banyak penduduk
Mekkah yang sebelumnya menjadi musuh kemudian berbalik memeluk Islam, sehingga
ketika penaklukan kota
Mekkah oleh umat Islam tidak terjadi pertumpahan darah. Ketika Muhammad wafat,
hampir seluruh Jazirah Arab telah memeluk agama Islam.
[1]
Dr. Abd. Chalik, M.Ag dan Ali Hasan Siswanto, M.FIL.I, Pengantar Studi Islam,
(Kopertais IV Press, Surabaya ,
2010) 5-6
[2] Drs.
H. Abu Ahmadi, Sejarah Agama, (CV. Ramadhani, Solo, 1986) 13
[3]
Dr. Abd. Chalik, M.Ag dan Ali Hasan Siswanto, M.FIL.I, Pengantar Studi Islam,
(Kopertais IV Press, Surabaya ,
2010) 6
[4]
Drs. H. Abu Ahmadi, Sejarah Agama, (CV. Ramadhani, Solo, 1986) 14
[5]
Dr. Abd. Chalik, M.Ag dan Ali Hasan Siswanto, M.FIL.I, Pengantar Studi Islam,
(Kopertais IV Press, Surabaya ,
2010) 6
[6]
Drs. H. Abu Ahmadi, Sejarah Agama, (CV. Ramadhani, Solo, 1986) 14
[7]
Ibid. hal. 14
[8]
Dr. Abd. Chalik, M.Ag dan Ali Hasan Siswanto, M.FIL.I, Pengantar Studi Islam,
(Kopertais IV Press, Surabaya ,
2010) 7
[9]
Drs. H. Abu Ahmadi, Sejarah Agama, (CV. Ramadhani, Solo, 1986) 14
[10]
Dr. Abd. Chalik, M.Ag dan Ali Hasan Siswanto, M.FIL.I, Pengantar Studi Islam,
(Kopertais IV Press, Surabaya ,
2010) 7-8
[11]
Drs. H. Abu Ahmadi, Sejarah Agama, (CV. Ramadhani, Solo, 1986) 21
[12]
Dr. Abd. Chalik, M.Ag dan Ali Hasan Siswanto, M.FIL.I, Pengantar Studi Islam,
(Kopertais IV Press, Surabaya ,
2010) 8-9
[13]
Ibid. hal 9-10
[14]
Ibid. hal 15
[15]
Drs. H. Abu Ahmadi, Sejarah Agama, (CV. Ramadhani, Solo, 1986) 157
[18]
Dr. Abd. Chalik, M.Ag dan Ali Hasan Siswanto, M.FIL.I, Pengantar Studi Islam,
(Kopertais IV Press, Surabaya ,
2010) 15
[19] http://id.wikipedia.org/wiki/Islam
diakses tanggal 28 Oktober 2012
[20] http://ummgl.blogdetik.com/2010/05/06/pengertian-islam-menurut-bahasa/
diakses pada tanggal 27 Oktober 2012
[21] http://www.berryhs.com/2011/10/pengertian-dan-makna-islam.html
diakses pada tanggal 27 Oktober 2012
[22]
Ibid
[23]
Ibid
[24]
Drs. H. Abu Ahmadi, Sejarah Agama, (CV. Ramadhani, Solo, 1986) 43
[25]
Ibid hal. 99
[26]
Ibid hal. 110-111
[27]
Mushaf Al-Quran Terjemah, (Al-Huda, 2005) 515
[28] Ibid
hal. 415
[29]
Ibid hal. 371
[30]
Ibid hal. 53
[31]
Ibid hal. 62
[32]
Ibid hal. 108
[33]
Dr. Abd. Chalik, M.Ag dan Ali Hasan Siswanto, M.FIL.I, Pengantar Studi Islam,
(Kopertais IV Press, Surabaya ,
2010) 16
[34]
Drs. Muhajir, Sejarah 25 Nabi dan Rasul, (S.A. Alaydrus, Jakarta , tt) 119
skripsi santri pondok kencong : syafa'at mubari
0 Tinggalkan jejak:
Posting Komentar