Senin, 23 Desember 2013

KEISTIMEWAAN ORANG HAID



عَنِ النَّبيِّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذا اغْتَسَلَتْ الْمَرْأَةُ مِنْ حَيْضِهَا وَصَلَّتْ رَكْعَتَيْنِ تَقْرَأُ فِيْهِمَا فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ اللّهُ أَحَدٌ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ غَفَرَ اللّهُ لَهَا كُلَّ ذنْبٍ عَمِلَتْهُ مِنْ صَغِيْرَةٍ وَكَبيْرَةٍ
وَلَمْ تُكْتَبْ عَلَيْهَا خَطِيْئَةٌ إِلَى الْحَيْضَةِ اْلأُخْرى وَأَعْطَاهَا أَجْرَ سِتِّيْنّ شَهِيْدًا وَبَنَى لَهَا مَدِيْنَةً فِى الْجَنَّةِ وَأَعْطَاهَا بكُلِّ شَعْرَةٍ عَلى رَأْسِهَا نُوْرًا وَإِنْ مَاتَتْ فِى الْحَيْضَةِ اْلأُخْرى مَاتَتْ شَهِيْدَةً وَقَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللّهُ عَنْهَا مَا مِنْ امْرَأَةٍ تَحِيْضُ إِلاَّ كَانَ حَيْضُهَا كَفَّارَةً لِمَا مَضى مِنْ ذنُوْبهَا وَإِنْ قَالَتْ عِنْدَ حَيْضِهَا اَلْحَمْدُ لِلّهِ عَلى كُلِّ حَالٍ وَأَسْتَغْفِرُ اللّهَ مِنْ كُلِّ ذنْبٍ كُتِبَ لَهَا بَرَاءَةٌ مِّنَ النَّارِ وَجَوَازٌ عَلى الصِّرَاطِ وَأَمَانٌ مِّنَ الْعَذَابِ .
وَتَقَدَّمَ أَنَّ الْحَائِضَ إِذا اسْتَغْفَرَتْ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ سَبْعِيْنَ مَرَّةً كُتِبَ لَهَا أَلْفُ رَكْعَةٍ وَمُحِيَ عَنْهَا سَبْعُوْنَ ذَنْباً وَبُنِيَ لَهَا بكُلِّ شَعْرَةٍ فِيْ جَسَدِهَا مَدِيْنَةٌ فِى الْجَنَّةِ .

Di riwayatkan dari Nabi SAW : ketika seorang perempuan mandi dari haidlnya dan dia melakukan sholat sunat mutlak dua roka`at pada roka`at awal (pertama) dan tsani (kedua) dia membaca Fatihatul kitab (Surat Al-Fatihah) dan Surat Al-Ikhlas 3 kali, maka Allah mengampuni segala dosanya yang pernah dia lakukan dari dosa kecil dan dosa besar (setelah bertaubat) dan kesalahannya tidak dicatat sampai haidl yang berikutnya dan Allah memberinya pahala seperti pahalanya 60 orang yang mati syahid dan Allah mendirikan baginya sebuah kota didalam surga dan Allah memberinya cahaya dengan hitungan rambut yang terdapat dikepalanya dan jika dia mati pada haidl berikutnya maka dia tercatat mati syahid. Dan Siti Aisah r.a pernah berkata: Tidak ada orang wanita yang haidl kecuali haidlnya menjadi kafaroh (penebus) segala dari dosa-dosanya yang telah lampau, Dan bila dia berkata (mambaca) kalimat:

اَلْحَمْدُ لِلّهِ عَلى كُلِّ حَالٍ وَأَسْتَغْفِرُ اللّهَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ

ketika sedang haidl, maka dia akan dicatat kebebasan dari neraka dan bisa melewati Sirootholmustaqiim (sebuah jembatan yang membentang diantara surga dan neraka) dan aman dari siksa.
            Dulu sudah ada keterangan: bahwa orang yang sedang mengalami haidl ketika setiap waktu sholat membaca istighfar 70 kali, maka dicatat baginya pahalanya sholat sunat 1000 roka`at, dan diampuni darinya 70 dosa, dan dibangunkan baginya dengan setiap rambut satu yang berada dalam tubuhnya sebuah kota di surga.
Share this article

0 Tinggalkan jejak:

Posting Komentar

 
Copyright © 2017 RAUDLATUL ULUM KENCONG • All Rights Reserved.
back to top