Sabtu, 15 Maret 2014

Dua Cucu Syekh Abdul Qodir al-Jilani Kunjungi Pesantren di Demak

Demak, NU Online
Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak, Jawa Tengah mendapat kunjungan dari Syekh Sayyid Muhammad Asyrof Kalim Asyrof al-Jilani dan Syekh Sayyid Jamal Asyrof Asyrofi al-Jilani dari India. Keduanya adalah cucu dari Syekh Abdul Qodir al-Jilani.


Di Masjid An-Nur Pondok Pesantren Futuhiyyah, Senin (3/3),  kedua ulama tersebut disambut  jamaah pengikut Majlis Thariqah Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah Mranggen Demak, serta beberapa mursyid dan khalifah Majlis Thariqah Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah yang berada di wilayah Demak dan sekitarnya, seperti Grobogan, Semarang dan Kendal.

Forum “Majelis Mubarokah” itu diawali dengan pembacaan surat al-Fatihah, pembacaan Qasidah dan Shalawat oleh Sayyid Jamal Asyrof Asyrofi al-Jilani dengan bahasa Urdu.

Ketua Majlis Thariqah Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah Mranggen KH. Muhammad Hanif Muslih dalam sambutanya mengucapkan terima kasih kepada kedua tamu agungnya itu. Selama ini, kata pengasuh Pesantren Futuhiyyah ini, ia memang berniat untuk mengundang mereka berdua dalam pertemuan akbar yang sudah menjadi program tahunan Majlis Thariqah Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah Mranggen.

Jelaskan Surat al-‘Ashr

Dalam kesempatan itu, Syaikh Muhammad Asyrof Kalim menyampaikan ceramah dalam bahasa Urdu. Ia mengajak kepada hadirin untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mencari ilmu, beribadah, beramal saleh, beraktivitas yang bermanfaat bagi orang lain, dan lain sebagainya.

“Kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu. Karena dengan kita menyia-nyiakan waktu, maka kita akan termasuk golongan orang yang merugi,” tuturnya.

Syaikh Muhammad Asyrof Kalim kemudian menjelaskan kandungan surat al-‘Ashr. Ia menukil pendapat Imam Syafi’i yang mengatakan bahwa seumpama Allah SWT tidak menurunkan surat selain surat Al-‘Ashr maka sebenarnya sudah cukup. Karena surat tersebut sudah memuat semua aspek masalah, baik yang terkait hubungan vertikal (dengan Allah) maupun hubungan horizontal (dengan manusia).

Yang terkait dengan Allah dal surat al-‘Ashr, katanya, antara lain beriman dan beramal saleh; sementara yang terkait dengan manusia adalah saling menasehati dalam hal kebaikan dan kesabaran. (Abdus Shomad/Ahmad Dliya’uddin/Mahbib)
Share this article

0 Tinggalkan jejak:

Posting Komentar

 
Copyright © 2017 RAUDLATUL ULUM KENCONG • All Rights Reserved.
back to top