Minggu, 16 Maret 2014

Gus Mahu: Irjen Untung S Radjab Terkenal di Jawa Timur

Kediri (beritajatim.com) - Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Ulum, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri KH Jauharal Nehru sudah mendengar kabar rencana mantan Kapolda Jatim yang sekarang menjabat Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Radjab untuk maju pemilu gubernur (Pilgub) Jatim.


Menurut Gus Mahu, Untung S Radjab adalah sosok yang sangat terkenal di Jawa Timur, khususnya di kalangan pondok pesantren (ponpes) dan kiai.

"Kalau di Jawa Timur hampir tidak ada yang tidak kenal beliau. Saya dengar memang berencana maju, tetapi masih menunggu perkembangan," ujar Gus Mahu kepada beritajatim.com, Jumat (29/06/2012).

Gus Mahu melihat, figur Untung S Radjab dengan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo memiliki perbedaan, tetapi keduanya tidak mempunyai celah di sisi keburukan. Keduanya adalah sosok pemimpin yang baik dan dikenal oleh masyarakat.

"Kalau masalah figur pak Untung Radjab beda model. Kalau pak Karwo cenderung pada titik mendekati masyarakat secara persuasif. Kalau pak Untung ke masyarakat cenderung apa adanya. Mereka berdua tidak ada celah," terang Gus Mahu.

Gus Mahu sangat mengenal sosok Untung S Radjab. Untung yang mengabdi selama 14 tahun pada KH Hamim Tohari Djazuli atau Gus Miek di Pondok Pesantrel Al-Falah, Ploso, Mojo, Kediri menjadi murid kesayangan Gus Miek. Langkah yang diambil selalu berlandaskan syariat. Itu sebabnya, sosok Untung S Radjab memiliki kedekatan emosial dengan para kiai dan ulama NU.

Kendati mengelu-elukan Untung S Radjab, tetapi ketika ditanya dukungannya pada Pilgub mendatang, Gus Mahu menyerahkan kepada Allah SWT. Siapapun calon yang akan tampil di panggung politik Pilgub, apakah Untung S Radjab atau Pakde karwo maupun calon lainnya menurutnya, ia tidak punya hak untuk menentukan siapa yang akan jadi.

"Kalau menyatakan dukungan saya rasa sah-sah saja. Memang kita berhak memberikan dukungan kepada siapapun, tetapi kita tidak berhak menjadikan. Nasib dan derajat seseorang ditentukan Allah, sesuai jalan hidupnya masing-masing. Saya pasrah dengan Allah, siapapun yang akan jadi gubernur di Jawa Timur monggo, saya tidak punya hak untuk menentukan siapa yang jadi," terang Gus Mahu.

Disinggung kinerja Soekarwo selama menjabat sebagai Gubernur Jatim, Gus Mahu menjawab sudah bagus. Selain kepada masyarakat umum, pakde Karwo juga sudah memberikan perhatiannya kepada kalangan pondok. Diantaranya, melalui pemberian tunjangan kepada para guru madrasah.

"Tentang kepemimpinan pakde Karwo sangat bagus. Dibawah kepemimpinan pakde Karwo Jawa Timur mengalami berkembangan. Bisa dibilang spektakuler. Ada beberapa langkah yang sudah dilaksanakan, dimana gubernur sebelumnya belum melaksanakannya," terang Gus Mahu.

Yang lebih dirasa oleh masyarakat, tegas Gus Mahu, adalah kekompakan antara gubernur dan Wakilnya, Saifullah Yusuf. Keduanya bisa menyesuaikan diri sesuai tugasnya masing-masing. Menurutnya, kekompakan tersebut tidak pernah dimiliki oleh pemimpin kepala daerah di propinsi lainnya di Indonesia.

Gus Mahu berharap, Gubernur Jatim mendatang lebih mengutamakan pembangunan spiritual masyarakat. Pakde Karwo, menurutnya sudah memberikan dorongan pembangunan secara mental tersebut, tetapi masih kurang maksimal.

"Bagi saya, yang terpenting adalah pembangunan secara mental. Masyarakat ini baik dan tidaknya ditentukan oleh mentalnya. Sesuai pedoman kiai, Nabi disuruh oleh Allah untuk menyempurkanakn akhlak. Walaupun, sisi finansial juga sangat perlu, untuk mendorong. Tetapi paling utama adalah mental," imbuhnya.

Pembangunan manusia secara mental, terus Gus Mahu juga sesuai dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bngunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya. Pembangunan dimulai dari jiwa dilanjutkan pada fisik untuk perkembangan Indonesia. [nng/kun]
Share this article

0 Tinggalkan jejak:

Posting Komentar

 
Copyright © 2017 RAUDLATUL ULUM KENCONG • All Rights Reserved.
back to top