Minggu, 16 Maret 2014

Kalau masih bisa jalan, jangan makan !

Kisah Alumni dari berbagai blog.

Waktu masih nyantri di pondok Kencong, Kediri sana, Yang Dirahmati Allah, Kyai saya Mbah Zamroji, pernah berpesan kepada kami santri-santrinya. “ Ora osah poso-posoan, tapi le tasih saget mlampah, yo ojo mangan…”

terjemahan bebasnya begini : Ga usah kalian banyak-banyak puasa, tapi kalau masih bisa jalan, jangan makan dong..
Nasihat yang pernah membuat saya merinding ini, saya lakoni waktu itu. Selain karena mengamalkan perintah guru, juga karena memang saya tidak punya kemungkinan lain. Gampangnya posisi saya waktu itu : Sendiri, tanpa keluarga, tanpa kiriman uang, tanpa kerja. Walhasil untuk makan waktu itu saya “nyusu” langsung ke Tuhan.
Setahun di Kencong, menjalani tirakat berbahaya, badan saya kurus kaya sapu lidi. 3 hari tidak makan cuma minum, apakah anda masih bisa jalan ? bisa ! kalau bisa lanjutkan 4 hari, 5 hari, 6 hari dan seterusnya sampai ga bisa jalan.
Saya akui pertama kali menjalani saya jatuh pingsan pada hari ke dua, tapi dasar bandel, pas siuman saya terusin aja. Lama – lama perut akhirnya ga bergantung lagi dengan makanan. Nah Lho! Kunang – kunang di mata hilang. Badan ringan.Mimpi Rasulullah.Saya merasakan ada yang runtuh di diri saya. Ada benteng yang jebol, dan saya mulai bisa mendengar suara dari kesunyian.
Klimaksnya, ketika saya pulang kampung ke Sulawesi. Cuma disangui teman saya rokok Ardath sebungkus dan uang lima ribu perak. Saya berjalan kaki dari Kediri sampai Pulau Banggai, Sulawesi tengah. Demi Allah, Modal saya cuma rokok dan lima ribuan.
NB : ” Adegan ini jangan ditiru di rumah, karena cuma dilaksanakan oleh artis profesional”
Ha..ha..ha..
asli artikel : Randu Alam Syah

Tag: #pondok kencong #raudlatul ulum #alamat pesantren #kajian islami #nidhomiyah #aswaja #santri
Share this article

0 Tinggalkan jejak:

Posting Komentar

 
Copyright © 2017 RAUDLATUL ULUM KENCONG • All Rights Reserved.
back to top