Senin, 07 April 2014

Cantik; Antara Fisik dan Karakter


Suatu ketika, Nabi pernah ditanya ,”Siapakah sebaik-baik wanita itu wahai Rasulullah?” kemudian Nabi menjawab, ”Sebaik-baik wanita adalah yang menyenangkan jika dilihat, taat jika diperintah, serta  tidak menyalahi dirinya dan hartanya.” (HR. Abu Hurairah)
Suatu ketika, Nabi pernah ditanya ,”Siapakah sebaik-baik wanita itu wahai Rasulullah?” kemudian Nabi menjawab, ”Sebaik-baik wanita adalah yang menyenangkan jika dilihat, taat jika diperintah, serta  tidak menyalahi dirinya dan hartanya.” (HR. Abu Hurairah)

Hadits di atas oleh ulama’ Fiqh dijadikan dasar perempuan yang cantik (jamilah). Semisal dijelaskan dalam kitab Fathul Mu’in, bahwa salah satu tipe perempuan yang dianjukan untuk dinikahi adalah peremuan jamilah, yang kemudian diartikan dengan perempuan yang menyenangkan jika dipandang, sebagaimana yang tertera dalam hadits di atas.
Memang, laki-laki mana yang tidak kesem-sem ketika bertemu dengan perempuan cantik? Yah, kalaupun ada, itu sebagian kecil, kan? Karena  mayoritas semua laki-laki, bahkan wanita sekalipun, kalau melihat perempuan cantik, pasti suka, ada rasa kagum, dan terpesona saat melihat keindahan lukisan Allah yang Maha Indah itu.
Sebenarnya, cantik itu seperti apa? Karena orang-orang terkadang menilai kecantikan itu berbeda-beda. Ada yang menilai cantik pada satu orang perempuan, ternyat yang lain menilai tidak. Atau sebaliknya. Bahkan, ada perempuan dinilai biasa saja. Padahal sudah ada yang menilai she is ok. Hem… harus maklum, because I’m not them and they are not me.
Coba kita baca ulang arti hadits di atas –fokus pada redaksi “menyenangkan jika dilihat”-, bahwa perempuan cantik itu adalah wanita yang menyenangkan jika dilihat. Ini menunjukkan bahwa cantik itu terletak pada subjek yang memandang, bukan objek yang dipandang. Sehingga, tidak salah bahwa kecantikan itu bersifat relatif, karena sifatnya subjektif bukan objektif.
Di samping itu, hadits tersebut juga menjelaskan bahwa kecantikan itu terletak pada pandangan atau yang tampak. Artinya, kecantikan fisik bisa saja tidak terlihat cantik. Sebab, jika yang terlihat adalah inner beauty-nya bagaimana? Ingat! bahwa manusia tidak akan pernah diciptakan sempurna. Ada yang cantik luar dalam. Ada yang cantik luarnya saja, sementara dalamnya tidak. Ada juga yang cantik dalamnya saja, tapi luarnya tidak.
Kalau membahas masalah kecantikan luar dalam, pasti yang ada dalam pikiran kita adalah Miss. Univers atau Miss. Indonesia (ini penilaian nasional atau internasional zaman sekarang). Itu karena kita hidup di masa sekarang, bukan di masa Nabi. Tapi, seandainya kita diberi kesempatan untuk hidup di masa Nabi, walaupun sebentar saja hanya untuk melihat kecantikan orang-orang terdahulu di masa Nabi, pasti sampai sekarang bahkan hingga detik ini pun kita semua khususnya para hawa akan berebut menjadi fans berat pada putri kanjeng nabi, Sayyidatuna Fathimah Az-Zahra.
Sebagai muslimah, pernahkah terpikir oleh kita untuk mencari tahu siapakah Miss. Muslimah kita yang permanen tanpa ada pengganti dari zaman A sampai Z? Sudah pasti Sayyidatuna Fathimah Az-Zahra satu-satunya yang pantas dinobatkan sebagai Miss. Muslimah sepanjang masa dari partai ummahtul mukminin.
Kok Sayyidatuna Fathimah? Memangnya yang lain gak ada? Pasti itu! Karena beliaulah satu-satunya wanita dan termasuk keluarga Nabi yang paling sama persis dengan Nabi. Otomatis, beliaulah perempuan yang paling pertama menduduki posisi sebaik-baik perempuan. Beliau memiliki kecantikan luar dan dalam. Ketaatannya kepada segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, menunjukkan beliau adalah sosok perempuan yang beriman dan bertakwa tinggi. Bersikap sederhana menunjukkan keberadaan beliau yang menyukai ‘apa adanya’.
Yang lain boleh iri (iri dalam arti positif, lho), malah dipersilakan bagi muslimah yang iri hati pada beliau. Bagus itu! Karena, dari sikap iri tersebut bisa memotivasi diri agar terus berlomba-lomba berusaha menjadi yang nomor 2 setelah beliau. Karena memang tidak mungkin menjadi yang pertama. Jangan down! Karena teringat dengan istri-istri Nabi, atau Rabi’atul Adawiyah. Justru merekalah saingan kita. Saatnya kita memikirkan langkah apa yang jitu untuk menyaingi kedudukan mereka. Kalau ada usaha, pasti bisa! Truz, apa tipsnya? Mudah kok, asal mau terus baca aja sampai habis. Hehehe.
Cantik itu ada dua, ada cantik fisik dan cantik karakter. Kalau cantik fisik , seperti yang sudah maklum. Mata elang, hidung mancung, rambut hitam dan lembut, kulit putih halus, postur tubuh tinggi semampai, pokoknya perfect deh! Bayangkan saja para pemenang Miss. Word itu, atau Miss. Indonesia. Sempurna kan? Subahanallah.
Sedangkan cantik karakter, adalah wanita yang berkarakter mulia sebagaimana yang diajarkan Nabi. Lemah lembut tutur katanya, sopan santun, penyayang, penyabar, suka menolong, selalu menghargai yang lebih kecil usianya, dan menghormati yang lebih tua darinya. Ketika orang lain berbicara dengannya atau berhadapan dengannya, yang terlihat adalah inner beauty-nya. Sekalipun wajahnya pas-pasan. Karena itulah, orang yang memiliki anugerah inner beauty akan mudah memikat hati orang banyak. Karena yang mengikat bukanlah orangnya, akan tetapi kecantikan yang terpancar dari dalam dirinyalah yang mengikat semua jiwa manusia sampai jiwa yang hitam sekalipun.
Siapapun yang berminat memiliki banyak fan, silakan hubungi hati Anda, konsultasikan bagaimana solusinya! Insyaallah, hati kecil Anda akan menyelimuti jiwa Anda untuk bersemangat menjadi sebagai pemilik inner beauty tersebut.
Lalu, bagaimana jika tidak memiliki kecantikan fisik sekaligus karakter? Jangan khawatir, karena ketika kita rajin belajar dan membaca buku, akan menambah wawasan yang lebih luas. Sehingga, dengan kepintaran yang kita miliki, otomatis tanpa baterai, 50 % akan mengangkat kecantikan kita. Alhasil, perubahan di tangan kita. Sukses dan semangat, ya!
Author: NH. Achmad


Share this article

0 Tinggalkan jejak:

Posting Komentar

 
Copyright © 2017 RAUDLATUL ULUM KENCONG • All Rights Reserved.
back to top