Suatu ketika, Nabi pernah ditanya ,”Siapakah
sebaik-baik wanita itu wahai Rasulullah?” kemudian Nabi menjawab, ”Sebaik-baik
wanita adalah yang menyenangkan jika dilihat, taat jika diperintah, serta
tidak menyalahi dirinya dan hartanya.” (HR. Abu Hurairah)
Hadits di atas oleh ulama’ Fiqh dijadikan dasar
perempuan yang cantik (jamilah). Semisal dijelaskan dalam kitab Fathul
Mu’in, bahwa salah satu tipe perempuan yang dianjukan untuk dinikahi adalah
peremuan jamilah, yang kemudian diartikan dengan perempuan yang
menyenangkan jika dipandang, sebagaimana yang tertera dalam hadits di atas.
Memang, laki-laki mana yang tidak kesem-sem
ketika bertemu dengan perempuan cantik? Yah, kalaupun ada, itu sebagian
kecil, kan?
Karena mayoritas semua laki-laki, bahkan wanita sekalipun, kalau melihat
perempuan cantik, pasti suka, ada rasa kagum, dan terpesona saat melihat
keindahan lukisan Allah yang Maha Indah itu.
Sebenarnya, cantik itu seperti apa? Karena
orang-orang terkadang menilai kecantikan itu berbeda-beda. Ada yang menilai cantik pada satu orang
perempuan, ternyat yang lain menilai tidak. Atau sebaliknya. Bahkan, ada
perempuan dinilai biasa saja. Padahal sudah ada yang menilai she is ok.
Hem… harus maklum, because I’m not them and they are not me.
Coba kita baca ulang arti hadits di atas –fokus
pada redaksi “menyenangkan jika dilihat”-, bahwa perempuan cantik itu adalah
wanita yang menyenangkan jika dilihat. Ini menunjukkan bahwa cantik itu
terletak pada subjek yang memandang, bukan objek yang dipandang. Sehingga,
tidak salah bahwa kecantikan itu bersifat relatif, karena sifatnya subjektif
bukan objektif.
Di samping itu, hadits tersebut juga menjelaskan
bahwa kecantikan itu terletak pada pandangan atau yang tampak. Artinya,
kecantikan fisik bisa saja tidak terlihat cantik. Sebab, jika yang terlihat
adalah inner beauty-nya bagaimana? Ingat! bahwa manusia tidak akan
pernah diciptakan sempurna. Ada
yang cantik luar dalam. Ada
yang cantik luarnya saja, sementara dalamnya tidak. Ada juga yang cantik dalamnya saja, tapi
luarnya tidak.
Kalau membahas masalah kecantikan luar dalam,
pasti yang ada dalam pikiran kita adalah Miss. Univers atau Miss. Indonesia
(ini penilaian nasional atau internasional zaman sekarang). Itu karena kita
hidup di masa sekarang, bukan di masa Nabi. Tapi, seandainya kita diberi
kesempatan untuk hidup di masa Nabi, walaupun sebentar saja hanya untuk melihat
kecantikan orang-orang terdahulu di masa Nabi, pasti sampai sekarang bahkan
hingga detik ini pun kita semua khususnya para hawa akan berebut menjadi fans
berat pada putri kanjeng nabi, Sayyidatuna Fathimah Az-Zahra.
Sebagai muslimah, pernahkah terpikir oleh kita
untuk mencari tahu siapakah Miss. Muslimah kita yang permanen tanpa ada
pengganti dari zaman A sampai Z? Sudah pasti Sayyidatuna Fathimah Az-Zahra
satu-satunya yang pantas dinobatkan sebagai Miss. Muslimah sepanjang masa dari
partai ummahtul mukminin.
Kok Sayyidatuna Fathimah? Memangnya yang
lain gak ada? Pasti itu! Karena beliaulah satu-satunya wanita dan
termasuk keluarga Nabi yang paling sama persis dengan Nabi. Otomatis, beliaulah
perempuan yang paling pertama menduduki posisi sebaik-baik perempuan. Beliau
memiliki kecantikan luar dan dalam. Ketaatannya kepada segala perintah Allah
dan menjauhi segala larangan-Nya, menunjukkan beliau adalah sosok perempuan
yang beriman dan bertakwa tinggi. Bersikap sederhana menunjukkan keberadaan
beliau yang menyukai ‘apa adanya’.
Yang lain boleh iri (iri dalam arti positif,
lho), malah dipersilakan bagi muslimah yang iri hati pada beliau. Bagus itu!
Karena, dari sikap iri tersebut bisa memotivasi diri agar terus berlomba-lomba
berusaha menjadi yang nomor 2 setelah beliau. Karena memang tidak mungkin
menjadi yang pertama. Jangan down! Karena teringat dengan istri-istri
Nabi, atau Rabi’atul Adawiyah. Justru merekalah saingan kita. Saatnya kita
memikirkan langkah apa yang jitu untuk menyaingi kedudukan mereka. Kalau ada
usaha, pasti bisa! Truz, apa tipsnya? Mudah kok, asal mau terus
baca aja sampai habis. Hehehe.
Cantik itu ada dua, ada cantik fisik dan cantik
karakter. Kalau cantik fisik , seperti yang sudah maklum. Mata elang, hidung
mancung, rambut hitam dan lembut, kulit putih halus, postur tubuh tinggi
semampai, pokoknya perfect deh! Bayangkan saja para pemenang
Miss. Word itu, atau Miss. Indonesia. Sempurna kan? Subahanallah.
Sedangkan cantik karakter, adalah wanita yang
berkarakter mulia sebagaimana yang diajarkan Nabi. Lemah lembut tutur katanya,
sopan santun, penyayang, penyabar, suka menolong, selalu menghargai yang lebih
kecil usianya, dan menghormati yang lebih tua darinya. Ketika orang lain
berbicara dengannya atau berhadapan dengannya, yang terlihat adalah inner beauty-nya.
Sekalipun wajahnya pas-pasan. Karena itulah, orang yang memiliki
anugerah inner beauty akan mudah memikat hati orang banyak. Karena yang
mengikat bukanlah orangnya, akan tetapi kecantikan yang terpancar dari dalam
dirinyalah yang mengikat semua jiwa manusia sampai jiwa yang hitam sekalipun.
Siapapun yang berminat memiliki banyak fan,
silakan hubungi hati Anda, konsultasikan bagaimana solusinya! Insyaallah,
hati kecil Anda akan menyelimuti jiwa Anda untuk bersemangat menjadi sebagai
pemilik inner beauty tersebut.
Lalu, bagaimana jika tidak memiliki kecantikan
fisik sekaligus karakter? Jangan khawatir, karena ketika kita rajin belajar dan
membaca buku, akan menambah wawasan yang lebih luas. Sehingga, dengan
kepintaran yang kita miliki, otomatis tanpa baterai, 50 % akan mengangkat
kecantikan kita. Alhasil, perubahan di tangan kita. Sukses dan semangat, ya!
Author: NH. Achmad
0 Tinggalkan jejak:
Posting Komentar