Cinta adalah sesuatu yang
indah, tetapi juga sesuatu yang kadang terasa sangat irasionil. Jatuh cinta
bisa membuat seseorang berubah segitu rupa, baik perubahan fisik, tingkah
laku atau bahkan mental. Perubahan ini sering dilakukan tanpa sadar,
bahkan kadang tak bisa dinalar dengan akal sehat. Tapi sebenarnya semua itu
terjadi karena sedang terjadi proses kimia di tubuh orang yang sedang jatuh cinta.
Rasa cinta biasanya berawal dari ketertarikan seseorang pada orang
lain. Selanjutnya si pencinta mulai menyukai, jika berlanjut ia pun
lantas jatuh cinta. Itu insting dasar manusia dan otak kemudian mendukung
sehingga terjadilah proses yang kadang terasa irasional itu.
Apa yang dirasakan seseorang saat jatuh cinta mungkin berbeda dengan orang
lain. Tapi sebenarnya proses kimia yang memicu lahirnya perasaan itu pada
dasarnya sama. Semua perasaan itu timbul karena perubahan kimia di otak Anda.
Adalah zat bernama dopamin yang bertanggung jawab atas itu semua. Zat ini
memicu produksi testoteron yang mempengaruhi kinerja sejumlah organ tubuh
termasuk organ genital. Dopamin inilah yang membuat seseorang yang sedang jatuh
cinta mengeluarkan keringat lebih banyak. Ini juga yang membuat seseorang
yang jatuh cinta melihat semesta terasa lebih indah. Testosteron juga membuat
seseorang lebih bergairah dan itu juga yang melahirkan kesenangan.
Otak seseorang yang dilanda cinta juga akan memproduksi phenylethylamine
yang membuat pikirannya terfokus pada orang yang membuatnya jatuh cinta. Itu
sebabnya dia akan selalu memikirkan orang yang dicintainya dan selalu
merindukannya.
Ini juga yang membuat seseorang yang jatuh cinta jadi susah tidur dan selalu
teringat detail sekecil apapun tentang orang yang dicintainya. Orang yang jatuh
cinta juga jadi kehilangan selera makan. Ini disebut fase mencintai dan tumbuh
keinginan untuk memiliki.
Itulah penjelasan ilmiah tentang cinta. Meski demikian cinta tetaplah cinta,
segala penjelasan ilmiah ini mungkin tak selalu tepat untuk menguraikan proses
mencintai. (Sumber)
0 Tinggalkan jejak:
Posting Komentar