Perempuan merupakan salah satu makhluk Allah yang
diciptakan dengan bentuk tubuh yang indah. Semua dari tubuh perempuan memiliki
nilai keindahan. Keindahan tersebut diciptakan bukan untuk dipamerkan,
melainkan harus dijaga dengan mengenakan pakaian yang tertutup sempurna. Jika
tubuh perempuan dipamerkan dengan tidak mengenakan pakaian yang tertutup
sempurna, maka tubuh perempuan tidak lagi indah, justru akan menjadi
malapetaka.
Karena akan mengundang nafsu yang akan membahayakan dirinya. Sesungguhnya
keindahan tubuh perempuan adalah sesuatu yang rahasia. Semakin dirahasiakan,
tubuh perempuan semakin indah.
Pakaian selain sebagai penutup tubuh, pakaian
juga sebagai simbol martabat, kehormatan, dan kemuliaan seseorang. Jika tidak
percaya, silakan Anda melepas pakaian Anda sekarang! Tidak perlu dilakukan,
cukup bayangkan saja jika itu terjadi. Kira-kira apa yang akan terjadi pada
diri Anda. Jika Anda seorang pemimpin, maka tamatlah kehormatan Anda sebagai
pemimpin. Jika Anda sebagai umat muslim, hilanglah kemuliaan Anda sebagai umat
muslim. Jika Anda manusia, hilanglah martabat Anda sebagai manusia.
Jadi, pakaian merupakan simbol yang menentukan
siapa diri kita. Kita, para perempuan, sebagai muslimah memiliki simbol yang
menentukan diri kita, apakah kita muslimah yang salehah atau tidak salehah.
Simbol tersebut adalah jilbab. Jilbab adalah satu-satunya simbol bagi kita
perempuan muslimah untuk menentukan kesalehan diri kita.
Namun, apa benar begitu? Pasti ada yang bertanya,
jika memang jilbab sebagai simbol kesalehan perempuan, tapi kenapa ada
perempuan yang mengenakan jilbab tapi akhlaknya buruk? Jawabannya, kita perlu
membagi para perempuan yang mengenakan jilbab. Sebab, memang tidak semua
perempuan yang mengenakan jilbab bisa dinilai sebagai perempuan yang memiliki
akhlak mulia atau salehah. Karena ada perempuan yang mengenakan jilbab, tapi
kelakuannya tidak baik.
Oleh sebab itu, perempuan yang mengenakan jilbab,
ada yang sadar pada jilbabnya dan ada yang sekedar mengenakan saja tanpa
menyadari apa dan untuk apa jilbab itu digunakan. Perempuan yang mengenakan
jilbab dan sadar pada jilbabnya, dia pasti memliki akhlak yang mulia dan tentu
salehah. Perempuan yang seperti ini biasanya, ketika setan membisikinya untuk
melakukan kelakuan yang tidak baik, dia akan sadar seraya mengatakan, “saya kan
mengenakan jilbab, masa’ saya melakukan keburukan ini” atau, “Saya malu pada
jilbab saya jika melakukan hal buruk seperti ini”, atau, “Jilbab yang saya
kenakan ini adalah benteng untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar
syari’at”, atau, “Masa’ saya mangenakan jilbab tapi lekuk tubuhku tampak jelas
di mata orang-orang”dan seterusnya.
Sementara perempuan yang sekedar mengenakan
jilbab tanpa menyadari jilbabnya, dia biasa saja melakukan apapun bahkan dia
melakukan hal yang buruk dalam keadaan berjilbab. Perempuan seperti ini
biasanya mengenakan jilbab hanya sekedar untuk model saja. Dia mengenakan
jilbab tujuan hanya ingin terlihat cantik. Sehingga terkadang dia musiman saja
mangenakan jilbab, ketika pengajian mengenakannya tapi ketika jalan-jalan
dilepas. Atau dia mengenakan jilbab karena aturan tapi setelah keluar dari
aturan, dia melepas jilbabnya. Seperti seorang santri di pesantren atau
mahasiswi di STAIN atau UIN, apakah mereka yang mengenakan jilbab sekarang bisa
dijamin tetap istiqamah mengenakan jilbab meski berada di manapun ? Tergantung,
apakah mereka sadar pada jilbabnya atau sekedar mnegenakan jilbab karena aturan
sehingga ketika keluar akan melepasnya. Insyaallah, mereka mampu menjadikan
jilbab sebagai symbol kesalehan mereka, karena mereka sadar pada jilbabnya.
Desawa ini, di kehiduapan luar, tertuama kbebasan
bergaul dan berkekspresi, banyak perempuan muslimah yang telah terasuki
pemahaman sekuler lebih memilih berpakaian modis dan trendy karena takut
dikatakan ‘ketinggalan zaman’. Sehingga tak heran bila ada diantara mereka yang
berjilbab tapi ternyata belumlah sempurna. Maklum saja jilbab yang mereka pakai
ini hanya sekedar sebagai hiasan dengan ditambah pernak-pernik yang malah
semakin jauh dari syarat yang ditetapkan Islam. Berjilbab dengan tetap dibalut
pakaian ketat yang menampakkan lekuk tubuh atau celana jeans sudah bukan
pemandangan asing bagi kita. Kelakuannya pun jauh dari akhlak mulia.
Jadi, meski jilbab sebagai simbol kesalehan
perempuan, tapi belum tentu itu menunjukkan diri seorang perempuan muslimah
yang salehah. Tapi yang pasti, perempuan muslimah yang berakhlak baik dan
selehah pasti mengenakan jilbab.
Ciri-ciri jilbab kesadaran: 1.
Cara pemakaiannya menutupi dari atas sampai bawah dada dengan sempurna,
sehingga lekuk tubuhnya tidak tampak terlihat, 2. Meski jilbabnya modis, tapi
tujuannya lebih untuk menutup aurat, 3. Selalu ingat pada jilbabnya ketika ada
bisikan setan mengajak melakukan keburukan.
Ciri-ciri jilbab kesekedaran: 1.
Cara pemakaiannya minimalis, tidak sampai menutup aurat dengan sempurna,
sehingga lekuk dan warna tubuhnya tampak terlihat, 2. Tujuannya agar terlihat
OK semata, 3. Ketika ada bisikan setan, tidak ingat pada jilbabnya sehingga
melakukan keburukan dalam keadaan berjilbab. Na’udzubillah.
Oleh: N.H. Achmad
0 Tinggalkan jejak:
Posting Komentar