Benarkah manusia diciptakan dari tanah liat seperti tertulis dalam ajaran
beberapa agama?
Bila yang dimaksud adalah benar-benar dibuat dari tanah liat, secara ilmiah,
jelas tidak. Namun, berdasarkan eksperimen, ilmuwan menyatakan bahwa tanah liat
memang berperan dalam evolusi molekul dan terciptanya makhluk hidup, termasuk
manusia.
Riset yang menyatakan peran tanah liat dalam evolusi molekul dan terciptanya
kehidupan itu dipublikasikan di jurnal Scientific Report, Kamis
(7/11/2013).
“Kami mengajukan gagasan bahwa dalam awal sejarah geologi, hidrogel tanah
liat berperan sebagai kurungan bagi molekul kehidupan dan reaksi biokimia,”
kata Dan luo, profesor biologi dan rekayasa lingkungan, anggota Kavli Institute
di Cornell for Nanoscale Science.
Lou melakukan eksperimen. Awalnya, menggunakan hirogel sintetik, ia
memasukkan DNA dan materi yang diperlukan untuk sintesis protein ke dalamnya.
Ternyata, protein memang bisa terbentuk. padahal, biasanya protein terbentuk di
sel yang dilindungi membran sel.
Untuk menghasilkan protein dalam jumlah besar, diperlukan hidrogel yang
banyak. Lou kemudian memakai tanah liat sebagai alternatif. Hasilnya, bukan
hanya protein bisa dihasilkan, tanah liat ternyata juga membuat pembentukan
protein lebih efektif.
Diberitakan Science Daily, Selasa (5/11/2013), dari eksperimen
itu, Lou menyadari bahwa tanah liat mungkin menjadi solusi dalam permasalahan
tentang evolusi biomolekul.
Penelitian terdahulu mengungkap bahwa asam amino dan molekul kehidupan bisa
terbentuk di laut purba, memanfaatkan energi dari aktivitas vulkanik dan petir.
Namun, ada pertanyaan, bagaimana mungkin molekul dan struktur kompleks
terbentuk di lingkungan yang ekstrem saat itu?
Ilmuwan mengajukan gagasan akan adanya gelembung yang memungkinkan reaksi
kimia untuk membentuk biomolekul dan struktur kompleks itu.
Dalam hal ini, Lou mengajukan gagasan bahwa mungkin saja gelembung pelindung
itu adalah tanah liat. Karena ada tanah liat, biomolekul bisa tercipta, membran
sel bisa terbentuk, dan sel hidup eksis.
Dalam proses evolusi, terciptalah kemudian makhluk hidup bersel banyak,
mulai dari tumbuhan, jamur, hewan, hingga akhirnya spesies cerdas seperti
manusia.
Jadi, memang manusia tidak tercipta dari tanah liat. Namun, tanah liat
berperan dalam evolusi biomolekul yang kemudian memungkinkan terciptanya sel,
menjadi awal dari sejarah kehidupan di Bumi.
Sejarah menunjukkan kecocokan peristiwa geologi dan biologi, yang semakin
mendukung peran tanah liat dalam terciptanya kehidupan. Tanah liat pertama
muncul sebagai silikat dari batuan pada masa biomolekul mulai membentuk sel
purba, menyerupai sel tetapi belum lengkap. (kompas)
0 Tinggalkan jejak:
Posting Komentar